Waikabubak, RNC – Atraksi Pasola tentunya sudah tidak asing lagi dikalangan wisatawan. Namun, seringkali Pasola hanya dinilai sebagai atraksi adu ketangkasan semata. Padahal, tradisi Pasola bukanlah sekedar permainan atau adu ketangkasan semata. Demikian Siaran Pers Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumba Barat, yang diterima RakyatNTT.com, Kamis (24/2/2022).
Namun harus dijaga akar tradisi Pasola, yang tertanam jauh dalam budaya masyarakat Sumba, sebagai nilai kultur religius, bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada roh – roh leluhur. Menurut Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, SH, potensi pariwisata di daerahnya bersumber dari obyek alam dan budaya, serta kepercayaan asli (Marapu), sangat kaya dan beragam. Salah satunya adalah ritual adat dan atraksi Pasola itu sendiri.
“Atraksi Pasola merupakan satu bentuk pengabdian serta aklamasi ketaatan pada sang leluhur, yang akan mengungkapkan inti dari religiusitas kepercayaan Marapu, dan juga menjadi sarana sosial ampuh dalam menjalin persahabatan dan persaudaraan,” kata Bupati Yohanis.
Dikatakannya, Pasola merupakan agenda festival tahunan yang sangat populer di Kabupaten Sumba Barat. Bupati Yohanis berharap, Pasola sebagai salah satu tonggak kemajuan pariwisata di daerah itu. “Mari kita jaga bersama. Kegiatan budaya ini menjadi salah satu kegiatan wisata yang sudah dikenal banyak wisatawan mancanegara maupun domestik,” ujar Bupati Yohanis.
Dia menambahkan, potensi sektor budaya ini apabila dikelola secara baik, akan dapat membangkitkan perekonomian warga sekitarnya, dengan tetap menjaga kelestarian dan tradisi adat Sumba. Dalam kesempatan itu, Bupati Yohanis mengingatkan kepada semua peserta atraksi maupun penonton, agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan yang ketat, dan selalu memakai masker. (*/rnc22)