Maumere, RNC – Tren pembayaran secara elektronik atau pembayaran non tunai (Payment Cashless), mulai diberlakukan di Kabupaten Sikka. Pekan lalu (12/1/2022), Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si., meluncurkan sistem Payment Cashless di kompleks Pasar Alok, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok.
Dalam sambutannya, bupati yang akrab disapa Robi Idong ini mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya, kepada PT. Cardsindo Tiga Perkasa dan Bank BNI, yang telah bersinergi sehingga menghadirkan sistem pembayaran non tunai atau Payment Cashless tersebut.
“Pemerintah dan segenap masyarakat Sikka sungguh merasa bangga. Mudah – mudahan yang terjadi di Kabupaten Sikka hari ini, menjadi contoh bagi masyarakat lain di Indonesia. Ini terjadi berkat kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta dan pelaku usaha,” katanya.
Menurut Robi Idong, program digitalisasi ini digunakan untuk mempermudah transaksi pembayaran tanpa harus membawa uang cash, demi mengembangkan perekonomian masyarakat. “Silahkan gunakan teknologi ini, karena sangat mudah. Kalau bapak dan mama ada kesulitan, dapat berkonsultasi kepada pihak yang mengatur dan mengelola hal ini,” ujarnya.
Dikatakan Robi Idong, program digitalisasi telah merambah ke segala aspek kehidupan, termasuk dunia transaksi jual – beli dan perbankan. “Sehingga, sudah saatnya kita pun harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan menjadi bagian dari Cashless Society agar kegiatan keuangan yang dilakukan semakin mudah dan praktis, setelah mengenal beberapa jenis transaksi Cashless yang ada di Indonesia,” sebut Robi Idong.
Sementara Direktur Utama PT. Cardsindo Tiga Perkasa, Junaedi mengatakan, program Payment Cashless itu sudah dilakukan di beberapa kota besar di pulau Jawa. Sedangkan untuk kota/kabupaten, baru pertama kali diterapkan di Kabupaten Sikka. “Jadi Sikka adalah kabupaten pertama di Indonesia yang mengaplikasikan program Payment Cashless ini. Kami juga bangga dengan hadirnya program ini di Sikka. Semoga ini menjadi contoh bagi kabupaten lainnya di Indonesia,” tuturnya.
Junaedi menambahkan, program ini berjalan berkat kerja sama pemerintah, Bank BNI dan mitra lainnya, yang telah mensupport dengan caranya masing – masing, demi kemanjuan dan kesejahteraan masyarakat Sikka.
Lebih lanjut Junaedi menerangkan, hanya dengan membayar Rp 28.500 saja, maka seseorang sudah bisa memiliki Payment Cashless. “Selanjutnya kita tinggal Top Up dengan saldo Rp 20.000 – Rp 2.000.000, maka kita bisa berbelanja di tempat – tempat yang sudah memiliki mesin edisi tersebut, ataupun untuk pembayaran di pintu keluar Pasar Alok,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi dan UKM Sikka, Yosep Benyamin, SH, mengemukakan, dalam upaya membangun kerja sama yang saling menguntungkan, maka telah dilakukan kerja sama antara Dinas Perdagangan dan Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka dengan PT. Cardsindo Tiga Perkasa, perihal penggunaan Aplikasi Dwuit dan Smart Card.
“Maksud dari kerja sama ini adalah memanfaatkan potensi dan keahlian dari fasilitasi yang dimiliki masing – masing pihak, dalam rangka kerja sama penggunaan aplikasi Dwuit dan Smart Card untuk menunjang segala usaha yang ada di Kabupaten Sikka. Serta meningkatkan akses pasar bagi pelaku usaha, pendapatan bagi masing – masing pihak dan meningkatkan pemanfaatan pembayaran menggunakan Smart Card,” terangnya.
Yosep berharap, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di Sikka, wajib menggunakan aplikasi Smart Card itu. Sementara untuk para pelaku usaha, dia mengharapkan dapat menggunakan aplikasi Payment Cashless dan Smart Card tersebut. (rnc24)