Pedagang Mitra Bulog Dituding Timbun Beras untuk Kepentingan Politik Melki-Johni, Ini Faktanya

Headline, TTSdibaca 154 kali

SoE, RNC – Nifron Henukh, warga Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang kaget bukan main ketika rumahnya didatangi pengawas pemilu tingkat kecamatan (Panwascam), Jumat (8/11/2024) sekira pukul 13.15 WITA.

Nifron dituding menimbun beras milik Johni Asadoma yang akan disalurkan untuk kepentingan politik. Tudingan itu dialamatkan kepadanya hanya karena di rumahnya terdapat sejumlah alat peraga kampanye dari pasangan calon gubernur-wakil gubernur NTT, Melki Laka Lena dan Johni Asadoma.

Nifron menegaskan, laporan yang diterima Panwascam Kota SoE merupakan tudingan yang keji terhadapnya. Juga tudingan keji kepada pasangan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma. Sebab ratusan karung beras SPHP 5 kg itu adalah miliknya yang dibeli secara resmi di Bulog.

“Saya beli secara resmi dari Bulog dalam jumlah banyak pakai uang pribadi karena memang saya pedagang. Kios saya ada dua di Pasar Inpres SoE namanya Kios Eljanur,” sebut Nifron Henukh kepada wartawan, Jumat (8/11/2024).

“Saya mitra resmi Bulog sudah bertahun-tahun lamanya. Saya beli beras dengan harga Bulog dan saya jual sesuai aturan harga eceran tertinggi (HET),” sambung Nifron.

Untuk membuktikan kebenaran, Nifron Henukh mengaku mempersilahkan Panwascam untuk melihat langsung beras miliknya yang tersimpan di ruang tengah. Dia bahkan mempersilahkan mereka untuk mengambil gambar.

“Di dalam rumah saya memang ada APK (alat peraga kampanye) paket Melki-Johni karena saya pendukung Melki-Johni. Saya ambil APK itu untuk didistribusikan ke masyarakat yang cinta dan dukung Melki-Johni. Saya heran kenapa laporan sampai ke Panwascam bahwa beras di rumah saya itu milik Pak Joni Asadoma,” katanya.

Nifron menambahkan, Panwascam juga menyebut bahwa berdasarkan laporan yang mereka terima, ada satu warga yang mengaku dapat satu karung beras darinya. Faktanya, dia tidak pernah membagikan beras secara gratis.

“Saya desak mereka agar cari orang itu dan bawa dia ke sini. Saya mau tanya, kapan saya kasih dia beras, berapa kilo, dan jenis beras apa. Serta apa yang saya katakan ke dia saat kasih beras. Saya desak Panwascam untuk perjelas informasi yang mereka terima supaya jangan ada yang mengarang informasi dengan tujuan mendiskreditkan orang lain,” terangnya.

“Panwascam tidak bisa memenuhi permintaan saya. Jadi saya rasa ini tuduhan dan fitnah yang sangat keji bagi saya dan paslon Melki-Johni yang saya dukung,” sebutnya.

Nifron Henukh mengaku sangat dirugikan karena fotonya dengan latar belakang tumpukan karung beras tersebar di media sosial. Apalagi ada caption yang menuding dirinya menimbun beras untuk kepentingan paket Melki-Johni.

“Secara pribadi saya akan laporkan hal ini di Gakumdu Kabupaten TTS. Terus terang saya sangat dirugikan, ini tidak bisa didiamkan,” ujarnya menegaskan. (*/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *