Mbay, RNC – Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do membuka dengan resmi kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan produksi tanaman pangan, mengantisipasi dampak El Nino di aula Hotel Sinar Kasih, Mbay, Sabtu 5 Agustus 2023.
El Nino adalah Fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah menjadi lebih hangat dari biasanya. Fenomena ini dapat mempengaruhi persebaran penyakit dan hama tanaman.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan pelaku UMKM dan petani tanaman pangan dan holtikultura dari 7 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Nagekeo. Bimtek ini merupakan kerjasama Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Perbenihan Tanaman dan Komisi lV DPR RI yang diperjuangkan oleh anggota Komisi lV Julie Sutrisno Laiskodat.
Hadiri pada kesempatan itu Ir Ely Kuncoro selaku Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Direktorat Perbenihan Dirjen Tanaman Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo Oliva Mogi, Ketua TP PKK Kabupaten Nagekeo Ny Eduarda Yayik Parwita Gati. Dalam bimtek ini para peserta dibekali dengan sejumlah materi
Bupati Nagekeo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Komisi lV DPR RI juga Kementerian Pertanian yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut di Kabupaten Nagekeo. “Terima kasih kepada Pak Kuncoro dari Kementerian Pertanian yang sudah menyalurkan bantuan ini dan datang langsung melihat Nagekeo,” ungkap Don Bosco.
Bupati berharap di lain kesempatan Direktorat Perbenihan Kementerian bisa kembali datang ke Nagekeo mengembangkan potensi tanaman kacang tanah khususnya di wilayah Kecamatan Boawae yang terkenal dengan cita rasa yang khas.
Kacang tanah yang selama ini dibudidayakan di wilayah Kecamatan Boawae kata Bupati Don Bosco jika dikembangkan secara intensif maka bukan tidak mungkin akan menjadi komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar Nasional. “Saya berharap masyarakat di sana (Boawae) bersama BPP bisa serius, garap betul budidayanya” pesannya.
Para peserta diharapkan dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan baik sehingga apa yang disampaikan pemateri sehingga bisa diimplementasikan secara benar di lapangan. “Semoga kita bisa memanfaatkan dengan sungguh-sungguh kesempatan ini, karunia ini sehingga kita juga bisa menjadi berkat bagi diri sendiri keluarga dan masyarakat sekitar kita” harap Bupati.
Lebih lanjut Bupati meminta agar para peserta harus bisa lebih kreatif mencari referensi melalui berbagai sumber baik itu buku bacaan maupun memanfaatkan teknologi internet terkait tata kelola budidaya tanaman pangan maupun holtikultura. “Kita yang ada di dalam ruangan ini, jangan pernah berhenti belajar pengetahuan dan keterampilan baru budidaya tanaman pangan dan Holtikultura. Selain ilmu yang diberikan hari ini, kita juga cari tahu di YouTube, jangan berhenti untuk mencari referensi” pesan Bupati.
Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Direktorat Perbenihan Ditjen Tanaman
Kementerian Pertanian Ir Ely Kuncoro menjelaskan bahwa Bimbingan Teknis tersebut merupakan program yang dijalankan Direktorat Perbenihan Kementerian Pertanian setiap tahunnya. Untuk di wilayah NTT saat ini yang sudah dilaksanakan baru di Ende dan Nagekeo.
Dijelaskannya, berdasarkan informasi dari BMKG bahwa tahun ini akan terjadi bencana kekeringan ekstrim yang dimulai dari Juli sampai Oktober. NTT sebagai salah satu wilayah dengan topografi kering sejatinya dilakukan upaya mengantisipasi agar sektor pertanian lebih khusus tanaman pangan dan holtikultura tidak mengalami penurunan produksi. “Dengan adanya bimtek ini kita berharap NTT dan Nagekeo terutama bisa mempertahankan produksi supaya El Nino ini tidak berdampak negatif bagi masyarakat” ujarnya.
Sementara itu, anggota komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat dalam pemaparannya via zoom berharap bimtek tersebut membawa dampak positif bagi masyarakat dalam menghadapi potensi terjadinya El Nino tahun ini. Para peserta diharapkan menyimak penjelasan dengan baik sehingga mampu mengaplikasikan apa yang didapat ketika berada di lapangan.
“Saya berharap ini berkat untuk kita agar menjadi petani yang baik. Semoga di masing-masing keluarga kita, kita bisa menjaga ketahanan pangan” ungkap Julie.
Progam pelatihan tersebut kata Julie Laiskodat selaras dengan visi dan misi Pemkab Nagekeo yang mana fokus mengembankan pertanian dan peternakan sebagai leading sektor pembangunan. Julie juga meminta agar peserta bisa menyampaikan secara langsung terkait kendala-kendala serta persoalan yang dihadapi di tengah masyarakat manakala bencana El Nino ini butuh penanganan segera. (*/pkp/rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com