oleh

Peneliti Temukan 125 Senyawa Alami untuk Lawan Corona dengan Superkomputer

Jakarta, RNC – Laboratorium Baudry di Universitas Alabama di Huntsville (UAH) melakukan penelitian pada ribuan senyawa alami yang berpotensi melawan virus Corona COVID-19. Studi ini yang pertama kali dilakukan menggunakan superkomputer untuk menilai kemanjuran senyawa alami ini terhadap protein virus tersebut.

Laboratorium yang terletak di Pusat Shelby Sains dan Teknologi Shelby UAH, ini mencari prekursor potensial untuk obat-obatan dalam memerangi pandemi global menggunakan superkomputer Cray Sentinel Hewlett Packard Enterprise (HPE). Tim peneliti ini dipimpin oleh ahli biofisika molekuler, Dr. Jerome Baudry, Ketua Pei-Ling Chan di Departemen Ilmu Biologi.

BACA JUGA: Hasil Penelitian, Virus Corona Sudah Beranak jadi 3 Varian

“Kami telah menggunakan superkomputer untuk memprediksi produk alami yang paling mungkin terikat pada tiga protein virus SARS-CoV-2,” kata Dr Baudry yang dikutip dari Medicalxpress, Minggu (21/6/2020).

Di penelitian tersebut, mereka meneliti 50.000 produk senyawa alami yang dilihat menggunakan superkomputer. Hasilnya, mereka menemukan ratusan senyawa yang berpotensi untuk mengikat protein dari virus Corona tersebut.

“Hasilnya, kami menemukan 125 senyawa yang sangat menarik, karena mereka mengikat tepat di tempat yang kami inginkan. Mereka tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, dan mereka memiliki profil kimia obat-obatan,” lanjutnya.

Menurut Dr Baudry, banyak tanaman obat yang relatif bisa ditemukan di Amerika Serikat, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Selain itu, senyawa tersebut berasal dari beberapa strain bakteri dan jamur dari tanah dan samudera.

Senyawa yang menjanjikan akan menjalani teknik komputasi yang disebut analisis farmakofor, untuk menemukan bahan kimia yang penting untuk penelitian di masa depan. Di fase selanjutnya, senyawa akan melewati pengujian in vitro oleh laboratorium mitra yang menggunakan virus hidup dan sel hidup.

BACA JUGA: Kabar Baik, Antibodi Pasien SARS Terbukti Bisa Lawan Covid-19

Molekul kimia yang ditemukan paling berkhasiat ini akan membentuk dasar untuk penelitian obat di masa depan. Proses pengembangannya melingkupi pengujian kemanjuran, toleransi, dan efek samping saat diuji coba pada manusia. Dengan melewati proses tersebut, mungkin bisa membuat senyawa itu menjadi obat yang lebih efisien.

(detikcom/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *