Pentakosta: Api Kegerakan Berbelarasa

Opinidibaca 255 kali

Refleksi Injil Yoh.20:19-23

Oleh: Germanus S. Attawuwur

 

KETIKA Tuhan Yesus hendak naik ke sorga, Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:16-17).

Hari ini janji itu ditepati, sebagaimana kita dengar dalam Kisah Para rasul: “Ketika tiba hari Pentakosta semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya (Kis. 2:1-5 ).”

Pencurahan Roh Kudus yang dialami para rasul pada hari ini adalah pemenuhan nubut Nabi Yoel 2:28-29: “ Aku akan mencurahkan Roh-Ku1 n ke atas semua manusia. Juga ke atas hamba-hambamur laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari.” Yoel pada abad ke-8 SM sudah menubuatkan akan adanya suatu pencurahan Roh Kudus yang besar atas umat Allah.

Pencurahan Roh Kudus, bertepatan dengan berkumpulnya orang-orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia untuk merayakan Pentakosta, sebagai salah satu Perayaan Wajib yang harus dilaksanakan di Yerusalem. iMaka ketika menyaksikan dahsyatnya tiupan angin kencang dan bertebaran lidah-lidah api di atas kepala para rasul, mereka tercengang-cengang dan terheran-heran.

Dalam ketercengangangan itu mereka berkata “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita (Kis. 2:6-8)?”

Inilah momen yang tepat Tuhan menunjukkan kuat kuasa-Nya melalui deru angin kencang dan lidah-lidah api. Roh Kudus dicurahkan ke atas para murid. Deru angin kencang adalah simbol Kekuatan Allah yang tak terkalahkan oleh siapapun juga, demikian pun api, adalah simbol kekuatan Ilahi (bdk. Hak 13:20; 1 Raj 18:38). Lidah-Lidah Api sejatinya adalah penggenapan dari Kitab Ulangan 4:36. “ Dari langit Ia membiarkan engkau mendengar suara-Nya untuk mengajari engkau, di bumi Ia membiarkan engkau melihat api-Nya yang besar, dan segala perkataan-Nya kau dengar dari tengah-tengah api.”

Maka Kekuatan yang Maha Dahsyat itu mampu meluluh-lantakan kecemasan dan ketakutan murid-murid Yesus yang masih bersembunyi di atas loteng dengan pintu terkunci rapat. Kekuatan itu mampu mentransformasikan ketakutan menjadi keberanian, dari Ruang Tertutup menuju ke Dunia Luar. Maka di depan ribuan khalayak ramai dengan gagah beraninya Petrus Sang Wadas berkata: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka. –
Demikianlah firman Allah-bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *