Perempuan NTT Diminta Aktif Tangani Kemiskinan dan Stunting

Kota Kupangdibaca 86 kali

Kupang, RNC – Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nae Soi (JNS), minta kaum perempuan NTT untuk terlibat aktif dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting. “Peringatan Hari Kartini tahun ini memberikan refleksi kritis bagi kita di NTT, yang masih bergelut dengan kemiskinan ekstrem dan stunting,” kata Wagub Nae Soi saat memberikan arahan pada kegiatan Penyerahan Penghargaan Kepada Perempuan Berjasa dan Berprestasi Kabupaten/Kota se Provinsi NTT, di Aula El Tari Kupang, Kamis (21/4/2022).

Acara tersebut diprakarsai Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE), yang merupakan wadah para pendamping atau para isteri dari menteri – menteri kabinet “Indonesia Maju”, dalam rangka memperingati Hari Kartini ke – 144 Tahun 2022. Penghargaan diberikan kepada Perempuan Berjasa dan Berprestasi di seluruh kabupaten/kota se Indonesia, pada bidang kesehatan, pendidikan, sosial budaya, lingkungan hidup dan pertanian.

Menurut Wagub Nae Soi, NTT merupakan salah satu provinsi dengan jumlah kemiskinan ekstrem tertinggi. Begitupun dengan stunting yang masih tinggi. “Kemiskinan ekstrem dan stunting tidak bisa hanya ditangani pemerintah, tapi harus dilakukan secara bersama berbagai pemangku kepentingan. Termasuk kaum perempuan yang punya peranan penting dalam keluarga. Di hari yang bermartabat bagi kaum perempuan ini, saya ajak dan mendorong semua perempuan yang bergerak di bidang pendidikan, sosial budaya, lingkungan hidup dan bidang apa saja, untuk berkolaborasi, bekerjasama, berinteraksi dan berinterelasi dengan berbagai komponen, mengatasi kedua masalah ini. Sinergisitas berbagai pemangku kepentingan, akan mempercepat penanganan hal- hal tersebut,” kata Wagub Nae Soi.

Dia menambahkan, peranan perempuan dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, sangatlah penting. Kartini yang terdekat dan berjasa, adalah ibu kita. “Saya hari ini menggunakan tenunan yang merupakan hasil karya intelektual, yang diciptakan secara luar biasa oleh kartini – kartini hebat dari NTT, dan diwariskan turun-temurun. Mereka menenun tanpa gambar, menyambung benang satu dengan yang lain secara luar biasa, hingga menghasilkan kain dengan motif yang sangat indah dan beragam. Kita berterima kasih kepada Raden Ajeng Kartini, tapi kita juga jangan lupa dan memberikan apresiasi kepada kartini – kartini yang dekat dengan kita, yang berjasa dalam hidup dan kehidupan kita. Mereka adalah perempuan – perempuan hebat,” sebut Wagub Nae Soi.

Sekedar tahu, Yovita Mariati dari Kabupaten Sikka, menerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi di bidang kesehatan. Dia bersama 10 perempuan lainnya di Indonesia, menerima penghargaan dari Iriana Joko Widodo dan Wury Estu Ma’ruf Amin, secara virtual dari Istana Negara.

Sementara ada 22 perempuan NTT penerima Penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi. Mereka adalah;
1. Yerny H. Selly Bolu, di bidang pendidikan dari Kabupaten Kupang.
2. Rambu Antanau Mella, di bidang sosial budaya dari TTS
3. Maria Filiana Tahu, di bidang sosial budaya dari TTU
4. Maria Goreti Bisoi, di bidang sosial budaya dari Belu
5. Halimah Bai Gawi, di bidang pertanian Kabupaten Alor
6. Inviolata Da Consa Watuliling, di bidang pendidikan dari Flores Timur.
7. Yovita Mariati, di bidang kesehatan dari Sikka.
8. Yohana A. Baboraki, di bidang sosial budaya dari Ende.
9. Agnes Maria Florida Wua Prima, di bidang pertanian dari Ngada.
10. Maria F.F Aburman, di bidang sosial budaya dari Manggarai
11. Rosalinda Tamo Ina, di bidang pendidikan dari Sumba Timur
12. Roswita Asti Kulla, di bidang pendidikan dari Sumba Barat
13. Bibiana Bengan Kian Rianghepat, di bidang sosial budaya dari Lembata
14. Adelheid Da Silva, di bidang sosial budaya dari Rote Ndao
15. Gabriela Uran, di bidang pertanian dari Manggarai Barat
16. Marselina Aso, di bidang pendidikan dari Nagekeo
17. Vinsensia Veraria Watowai, di bidang kesehatan dari Sumba Tengah
18. Imelda Sulis Setiawati Seda, di bidang sosial budaya dari Sumba Barat Daya
19. Maria Sedis, di bidang lingkungan hidup dari Manggarai Timur
20. Jublina Yulintje Willa, di bidang pertanian dari Sabu Raijua
21. Maria Henderina Hajan, di bidang pendidikan dari Malaka 22. Veby Yulience Anin Dite, di bidang kesehatan dari Kota Kupang

Demikian siaran pers Biro APim yang diterima RakyatNTT.com, Kamis (21/4/2022). (*/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *