Maumere, RNC – Pembangunan jaringan air minum di Kabupaten Sikka, NTT, bakal lebih optimal. Hal ini dikarenakan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Wair Pu’an mendapatkan bantuan dana hibah dari Bank Dunia. Bantuan tersebut terkait Proyek National Urban Water Suply Project (NUWSP), melalui Direktorat Air Bersih, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Perumda Air Minum Wair Pu’an, Agustinus Boy Satrio mengatakan, bantuan dana hibah dari Bank Dunia itu, merupakan proyek optimalisasi sambungan rumah, membantu perbaikan jaringan, dan lebih mengutamakan pipa di atas 4 inch menggunakan pipa transmisi.
Agustinus menegaskan, proyek ini bukan untuk pemasangan sambungan baru, dan bukan pemasangan meteran baru secara gratis. “Proyek ini hanya optimalisasi jaringan, sehingga air yang selama ini macet, bisa lancar kembali. Begitupun dengan meteran yang rusak, bisa diperbaiki,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (26/11/2021).
Menurut Boy sapaan Agustinus, proyek tersebut terbagi dalam dua zona, yaitu zona 1 wilayah barat meliputi Kelurahan Wolomarang, Kelurahan Kota Uneng, serta Kelurahan Madawat. Sedangkan zona 2 wilayah timur meliputi Kelurahan Nangameting dan Kelurahan Waioti.
Untuk zona 1, lanjut Boy, akan dibangun reservoir 600 meter Kubik, termasuk pagar, rumah jaga dan sumur bor di Wolonmaget, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat. Selain itu, pembangunan jaringan pipa transmisi sekira 1,8 kilomter, dan jaringan pipa distribusi utama.
Sedangkan untuk zona 2, akan dibangun reservoir berkapasitas 200 meter kubik di Jalan Moan Subu Sadipun, Maumere. Selain itu, akan dibangun juga jaringan pipa transmisi sekitar 2,3 kilomter, dan jaringan pipa distribusi utama.
Boy menambahkan, tugas Pemda Sikka membangun pipa distribusi dengan ukuran di bawah 4 inch, sampai ke pipa sambungan rumah berukuran 1 inch. Proyek sambungan ini, ada di Dinas PUPR Kabupaten Sikka.
“Total dananya sekira Rp 21 miliar. Sedangkan dana dari APBD Sikka sebesar Rp 5,9 miliar yang dianggarakan selama dua tahun. Untuk tahun 2022 sebesar Rp 4,2 miliar dan sisanya Rp 1,7 dianggarkan tahun 2023,” kata Boy sembari berharap, dengan adanya pembangunan jaringan ini, ke depannya sambungan pipa ke rumah – rumah bisa dilakukan dengan lebih baik. (RNC24)