Kupang, RNC – Warga NTT patut berbangga. Pasalnya, Deodatus Nikonar Rinci dinobatkan sebagai “Winner Manhunt Internasional 2021/2022”. Ini pembuktian kawula muda NTT menunjukkan kulitasnya. Mulai dari “Busana” dan “Alam” serta “Masyarakat” akan dipromosikan di tingkat nasional, sebagai profil tampilan finalis asal NTT.
Hal ini terungkap dalam Jumpa Pers di Gedung Dekranasda NTT, Selasa (15/3/2022) sore. Kepada RakyatNTT.com, desainer busana asal NTT, Erwin Yuan mengatakan, setelah sukses dengan busana berbahan kain tenun NTT, Deo (panggilan Deonatus), meraih gelar “Winner Manhunt Internasional 2021/2022” yang dihelat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Kali ini, tentu busana tenun NTT tetap akan diikut-sertakan pada kompetisi dunia dalam ajang yang sama, pada Oktober 2022 ini,” kata Erwin.
Ia menambahkan, walaupun finalis Deodatus akan diatur tampilannya secara nasional, namun icon NTT seperti busana, juga akan tetap ditampilkan. Karenanya, Erwin mengaku sementara membangun komunikasi, agar desain busana yang berbahan kain tenun NTT, harus diikut-sertakan. “Tenun tetap masih dari saya untuk mempromosikan tenun. Tidak tanggung -tanggung, walaupun saya bukan orang NTT, tapi saya akan terus memperkenalkan tenun itu sampai kapanpun,” sebutnya.
Erwin menerangkan, dengan hadirnya Deo sebagai perwakilan NTT yang akan membawa nama Indonesia di ajang Manhunt dunia, merupakan bentuk kesuksesan Dekranasda yang telah mendukung potensi anak muda NTT, sehingga bisa menunjukkan kemampuannya dengan kekayaan yang dimiliki daerah ini.
Sementara itu, mentor yang juga Manhunt sebelumnya, James Radar menyampaikan, selain busana, akan ada aktivitas masyarakat dan pesona alam NTT yang akan ditampilkan dalam Video Profil, yang mengiringi Deo saat tampil. Ia mengungkapkan, aktivitas menenun tentu akan dipakai, bahkan alam Pulau Sumba akan menjadi salah satu spot yang ditampilkan, bersama alam dan masyarakat secara nusantara. “Kami tetap membawa nama NTT untuk konsep Video Grafis. Karena pengalaman dulu untuk Putri Indonesia tahun 2019, saya sudah keliling spot -spot yang ada Sumba-nya,” pungkas Erwin Yuan. (rnc04)