Kupang, RNC – Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emelia Juliana Nomleni sudah resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur NTT periode 2024-2029 di Partai Amanat Nasional (PAN). Meski berstatus sebagai ketua partai di level provinsi, dia memastikan bahwa bakal calon gubernur atau wakil gubernur dari PDIP sama sekali belum mengerucut kepada salah satu kader.
Hal ini ditegaskan politisi yang akrab disapa Emi Nomleni saat menjawab pertanyaan media ini dalam konferensi pers di Rumah PAN, Kamis (26/4/2024).
Emi menjelaskan, saat mendaftar di partai lain, dirinya tidak datang sebagai seorang Emi Nomleni dengan membawa kepentingan pribadi. Tapi sebagai ketua partai, dia wajib berada dalam proses ini untuk berkomunikasi dengan ketua partai-partai yang lain.
“Jadi kalau hari ini saya di PAN, itu bukan sekadar komunikasi antara Emi Nomleni dan Ahmad Yohan, tapi komunikasi antara PDIP dan PAN,” terang Emi.
Dia menyebutkan, semua kader PDIP yang potensial dan berniat maju dalam kontestasi Pilkada NTT diberi ruang seluas-luasnya untuk mendaftarkan diri ke PDIP dan sejumlah partai yang membuka pendaftaran. Sebab tidak ada partai di NTT termasuk PDIP yang dapat mengusung calon sendiri, melainkan harus berkoalisi.
“Meski sebagai ketua PDIP NTT dan juga sudah daftar di partai lain, tapi saya sekarang tetap disebut sebagai bakal calon. Karena memang di PDIP, penentuan calon yang akan diusung belum mengerucut,” ujar Emi Nomleni yang juga adalah Ketua DPRD NTT saat ini.
Menurut Emi, PDIP punya banyak kader yang dipersiapkan untuk mengikuti kontestasi Pilkada NTT. Untuk itu dia memastikan ada kader-kader PDIP selain dirinya yang akan mendaftar ke PDIP dan partai-partai lain.
“Jadi ruang untuk berproses bagi kader PDIP yang lain juga tetap terbuka karena nanti DPP yang putuskan. Jadi hari ini saya ada dalam sebuah proses di PAN dan prosesnya masih terus berjalan. Nanti besok ada teman-teman lain yang juga akan daftar,” terang Srikandi PDIP yang kembali terpilih sebagai anggota DPRD NTT periode 2024-2029.
Sebagai kader partai, Emi mengaku akan menghormati setiap keputusan DPP PDIP terkait penentuan calon yang akan diusung.
“Saya dan beberapa teman seperti pak Ansy dan lain-lain, kami adalah bagian dari keluarga besar PDIP yang sama-sama punya keinginan untuk berada dalam proses ini,” pungkasnya. (RNC)
Komentar