Kupang, RNC – Pada hari kedua (Kamis, 29/2/2024), kunjungan kerja Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Ayodhia G.L Kalake, SH, MDC, diawali dengan melakukan pemantauan harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Kota SoE. Dalam kesempatan tersebut, beberapa pedagang menyampaikan keluhan terkait dengan masih belum lancarnya pasokan beras dan telur. Akibatnya, harga kedua komoditas tersebut mengalami kenaikan. Misalnya, beras dijual dengan harga Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per kilogram. Sementara telur dijual dengan harga Rp 65.000 per rak. Para pedagang berharap pemerintah dapat melakukan berbagai langkah, supaya pasokan beras dan telur kembali normal dan harganya kembali turun.
Dari Pasar Kota Soe, Pj. Gubernur melakukan peninjauan kegiatan Pasar Murah Bersubsidi di Kantor Lurah Nunumeu, Kantor Lurah Kota Soe, Kantor Oekefan dan Kampung Baru. Pj. Gubernur meminta agar kegiatan pasar murah bersubsidi tersebut sungguh-sungguh tepat sasar dan diperuntukan bagi warga yang kurang mampu. Setelah itu, Pj. Gubernur melanjutkan perjalanan ke Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, untuk menyerahkan paket bantuan sosial dalam rangka Penanganan Kemiskinan Ekstrem berupa 100 paket kemiskinan ekstrim. Paket itu terdiri dari 10 kg beras, satu kilogram gula, satu liter minyak goreng, satu rak telur ayam, 100 kilogram ikan beku dan paket peralatan kesehatan ternak dan benih holtikultura.
Camat Batu Putih, Godlif Tefa, mengungkapkan berbagai kondisi yang ada di Kecamatan Batu Putih, utamanya stunting yang ada diangka satu digit, dan sekira 1.202 KK atau 6.237 orang yang berada dalam kategori kemiskinan ekstrem. “Kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan Pemerintah Provinsi yang telah menetapkan Desa Oebobo sebagai desa penerima bantuan BLT. Kami berharap dukungan ke depannya dari Pemerintah Provinsi dan kabupaten untuk menimalisir angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Batu Putih,” kata Godlief.
Pj. Gubernur juga menyerahkan bantuan sosial dalam rangka Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Desa Polo, Kecamatan Amanuban Selatan, berupa 100 paket kemiskinan ekstrem, 100 kilogram ikan beku, benih holtikultura, lima kambing ettawa, serta 12 paket bantuan berupa 5.000 benih ikan. Camat Amanuban Selatan, Dedy Leokuna, menyampaikan terima kasih atas berbagai bantuan dari Pemerintah Provinsi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat di Desa Polo. “Kami berharap, bantuan ini dapat memotivasi masyarakat miskin untuk tidak hanya menerima bantuan, tapi diberdayakan melalui program pemberdayaan agar mereka keluar dari keadaan miskin ekstrem,” ungkap Dedi Leokuna.
Pj. Gubernur NTT juga meresmikan dan menyerahkan bantuan hibah alat penyulingan air laut menjadi air minum di Desa Toineke, Kecamatan Kualin. Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur melakukan uji coba meminum air hasil penyulingan dari alat SWARO atau Sea Water Reverse Osmosis yang berasal dari Dana Spesific Grant senilai Rp 1,1 miliar tersebut. Pj. Gubernur berharap, masyarakat dapat menjaga fasilitas alat penyulingan tersebut secara baik. Pj. Gubernur juga menyerahkan bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi untuk Pembangunan Gereja Jemaat GMIT Imanuel Oehani sebesar Rp 100 juta. Kunjungan kerja Pj. Gubernur NTT di Kabupaten Timor Tengah Selatan ditutup dengan peninjauan Rumah Sakit Pratama Kualin. Turut mendampingi Pj. Gubernur NTT dalam kunker itu, Wakil Ketua DPRD NTT, Inche Sayuna. Demkian Siaran Pers Biro Adm. Pimpinan Setda Prov. NTT. (*/rnc)