Larantuka, RNC– Senin pagi di penghujung bulan Oktober, para wanita Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bubu Atagamu terlihat begitu cantik. Tak hanya paras yang menyegarkan mata, tapi juga baju seragam Posyandu yang dikenakan. Mereka bermukim di Dusun I hingga Dusun IV, lalu beranjak menuju ke Balai Desa Bubu Atagamu.
Kepala Desa Bubu Atagamu, Benediktus B. Jawan, dan Ketua BPD, Mikael H. Huler, nampak tertegun namun bangga karena pagi itu, PKK Desa Bubu Atagamu ibarat bidadari sekaligus ‘pahlawan’ di penghujung Oktober bagi Kecamatan Solor Selatan. Hal ini disebabkan desa – desa lain menolak mengikuti Lomba 10 Program PKK. “Kemarin sempat kasih ke desa lain, cuma desa lain menolak semua. Jadi, bapa camat minta di Desa Bubu,” tulis narasumber.
Terpilihnya Desa Bubu Atagamu sebagai kontestan dari Kecamatan Solor Selatan pada Lomba 10 Program PKK Tingkat Kabupaten, kata Valentina Ose Werang, lantaran Magdalena P. Herin, selaku ketua PKK kecamatan, menilai Desa Bubu Atagamu selalu aktif dalam kegiatan. Intisari 10 Program PKK terdiri dari penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat. 10 Program PKK tersebut, terejahwantah dalam empat kelompok kerja/pokja, dan bidang administrasi kesekretariatan.
Setelah beberapa saat menunggu, Camat Solor Selatan, Yosep Damian Klodor, S.Sos, Ketua PKK Kecamatan Solor Selatan, Magdalena P. Herin, tiba. Empat tim penilai Lomba 10 Program PKK yang datang dari Larantuka ini, yakni Maria Goreti Bare Linda, Verensia Agnestin Koten, Monika Hanu Padjo, dan Maria Elisabeth Tanti. Organisasi PKK, kata Maria Goreti, merupakan organisasi wanita yang luar biasa, karena jaringannya sampai di rumah tangga.
Magdalena Herin, kepada RakyatNTT.com, Senin (31/10/2022), mengatakan, lomba ini terselenggara berkat program – program dari ketua Tim Penggerak PKK kabupaten yang diteruskan ke kecamatan sampai di tingkat desa. Sementara Ketua PKK Flores Timur, Stevani Rihi, mengatakan, para peserta lomba tersebar di 19 kecamatan. Masing – masing merekomendasikan satu desa/kelurahan dari wilayahnya. “Melalui kegiatan ini, saya ingin mengajak ibu PKK desa/kelurahan hingga kecamatan, untuk mampu melihat kebutuhan yang dirasakan keluarga/masyarakat setempat, agar dicarikan solusinya,” katanya. (rnc27)
