PP GMKI versi Jefri Gultom Dikukuhkan, GMKI Kini Punya Dua Kepengurusan

Headline, Nasionaldibaca 1,856 kali

Jakarta, RNC – Dualisme kepengurusan pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) benar-benar terjadi. Setelah digelar serah terima jabatan dan pengukuhan pengurus pusat pada Sabtu (28/1/2023) di GKI Kwitang, Selasa (31/1/2023) malam, Ketua Umum Jefri Gultom juga melaksanakan sertijab dan pengukuhan di Gereja Baptis Indonesia Jakarta.

Sebelumnya permintaan Jefri Gultom untuk melaksanakan sertijab dan pengukuhan pengurus di GPIB Paulus Jakarta ditolak ketua majelis jemaat GPIB Paulus.

Terpantau pada live Channel Youtube GMKI, hadir dalam kegiatan pengukuhan dan sertijab PP GMKI, Selasa malam tadi, mantan Ketua Umum GMKI Imanuel Blegur, perwakilan Polri, dan sejumlah pengurus serta senior Pengurus Pusat GMKI. Hadir juga sejumlah pengurus organisasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung.

Dalam acara ini, Sekretaris Umum Artinus Hulu yang terpilih bersama Jefri Gultom pada kongres di Toraja tak hadir. Tampak juga wajah-wajah baru pengurus pusat yang dikukuhkan.

Dalam sambutannnya, Ketua Umum Jefri Gultom menyampaikan bahwa ia tidak menyukai dinamika yang terjadi di tubuh GMKI saat ini. Ia menilai dinamika itu hadir dari para penikmat drama Korea. “Karena mungkin selama ini terlalu banyak menonton drama Korea. Kalau JG (Jefri Gultom) tidak pernah main drama,” katanya.

Ia mengatakan, pengalaman terpilih untuk kedua kali menjadi Ketua Umum GMKI dijadikan sebagai perjalanan imannya, karena terpilih di dua tempat mayoritas Kristen yakni di Manokwari dan Toraja. Selain itu, dinamika dualisme yang muncul juga adalah perjalanan iman yang harus dihadapi.

Ia mengajak puluhan PP GMKI yang baru dikukuhkan untuk bersatu menjalankan layanan GMKI. Perlu adanya pembenahan berbagai kekurangan dalam menjalankan organisasi GMKI. Baginya GMKI membutuhkan ekosistem kerja yang rapi dan terukur.

“Maka pada masa bakti 2022-2024 kita akan fokus pada tiga prioritas, yang pertama beasiswa pendidikan kader, yang kedua pengembangan aset organisasi, dan yang ketiga membangun networking dan distribusi kader,” ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum Artinus Hulu mengatakan sertijab dan pengukuhan yang dilakukan oleh Ketua Umum Jefri Gultom adalah tindakan di luar konstitusi dan AD/ART serta aturan organisasi GMKI.

Ia menjelaskan, sertijab yang sesuai konstitusi sudah digelar pada Sabtu (28/1/2023) di GKI Witang, Jakarta. Terdapat 41 orang pengurus pusat yang dipilih berdasarkan kerja tim formatur. Sedangkan untuk Sertijab yang digelar pada Selasa (31/1/2023) tak memiliki landasan konstitusi yang kuat, karena bukan merupakan hasil kerja tim formatur.

“Saya mengimbau seluruh kader dan juga para senior yang tersebar di tanah air untuk mendukung hasil yang konstitusional, yaitu pengurus yang dikukuhkan pada 28 Januari 2023, dan menolak sertijab yang dilakukan pada 31 Januari 2023,” pintanya.

Ia menjelaskan awal mula polemik ini saat mau dimulai rapat formatur untuk membentuk PP GMKI. Ketua Jefri Gultom memilih walk out saat rapat tersebut. Ia tidak mengikuti proses kerja tim formatur hingga selesai. Rapat formatur terus dilakukan karena dari hasil voting, dari 4 anggota Formatur tersisa, ada 3 yang menginginkan rapat dilanjutkan dan 1 yang tidak ingin rapat dilanjutkan. (rnc04)

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *