Kupang, RNC – Polisi menggelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Kota Kupang yang akhir-akhir disorot masyarakat.
Tidak ada fakta baru yang terkuak. Namun RB alias Randy menguatkan pengakuannya kalau ia sendiri melakukan pembunuhan di dalam mobil.
Melansir digtara.com, dari pra-rekonstruksi ini tergambar bagaimana Randy kesal saat ia dan korban Astri bertengkar dalam mobil. Ujungnya, korban Astri Manafe emosional dengan mencekik anaknya Lael hingga meninggal dunia.
Melihat Lael (anak hasil hubungan Randy dan Astri) sudah tidak bernyawa, Randy mengaku marah dan kesal. Ia pun balik mencekik leher Astri dan membekap wajah Astri hingga korban tewas.
Pasca korban tewas, tersangka Randy bingung. Ia berkeliling ke beberapa tempat di Kota Kupang sambil mencari plastik hitam untuk menyimpan dan membuang mayat Astri dan Lael.
Ia juga mulai mencari bantuan orang maupun alat untuk menggali lubang di daerah Kelurahan Penkase Oeleta guna menguburkan jenazah ibu dan anak ini.
Randy nampak tenang melakonkan adegan demi adegan. Pra-rekonstruksi ini menjadi tontonan ratusan warga Kota Kupang.
Sebagian besar warga yang menonton dari sisi lapangan maupun dari luar pagar Polda NTT mengeluarkan teriakan dan makian saat melihat Randy melintas.
Sejumlah ibu dan kaum perempuan mengutuk tindakan Randy dan meminta polisi menghukum Randy dengan hukuman terberat.
“Terapkan pasal paling berat. kalau perlu hukuman mati supaya jangan lagi ada Randy lain dan kejadian pembunuhan ibu dan anak tidak lagi terjadi,” kata Theresia M (50).
Sebelumnya, jenazah kedua korban ditemukan berawal dari terciumnya bau busuk bangkai, oleh para pekerja penggalian pipa air di sekitar proyek SPAM Kali Dendeng Kota Kupang 30 Oktober silam.
Saat itu pekerja curiga dengan bau busuk yang semula diduga bangkai binatang.
Para pekerja berinisiatif untuk mengangkat dengan menggunakan alat berat (eksavator) namun ternyata berisi dua jenazah manusia. (*/dig/rnc)