Ba’a, RNC – Proyek perpipaan dengan volume 541 meter di Dusun Keoen 1, Desa Keoen, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, yang sempat mubazir akhirnya bisa dimanfaatkan.
Sebelumnya, masyarakat Desa Keoen mengeluhkan pembangunan proyek jaringan perpipaan dengan sumber dana dari Dana Desa (DD) Keoen tahun angaran 2019 sebesar Rp 144.405.000, yang sudah selesai dikerjakan tapi belum diserahkan ke masyarakat untuk dikelola untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Kepada Rakyat NTT.Com, Selasa (18/8/2020), warga Desa Keoen, Pimik Manafe, mengeluhkan ada sejumlah proyek yang dikerjakan oleh pemerintah desa setempat pada tahun anggaran 2018 dan 2019 yang mubazir. Salah satunya yaitu pekerjaan jaringan perpipaan di Dusun Keoen 1. “Belum serah terima ke masyarakat sudah rusak karena pipa pengisap dari dinamo ke dalam sumur patah,” kata Pimik.
Padahal, kata dia, masyarakat sudah antusias dan berperan aktif dalam mendukung kegiatan tersebut yakni merelakan sumur pribadi untuk digunakan oleh pemerintah desa sebagai sumber mata air untuk kepentingan bersama warga dusun Keoen 1. Ada juga yang merelakan tanah di pekarangan rumahnya untuk dibangun dudukan tandon. Namun hingga pertengahan Agustus 2020, masyarakat belum menikmati air bersih.
Kepala Desa Keoen, Sigrigel R. J. Poko saat dikonfirmasi RakyatNTT.Com, Rabu (19/8/2020), seusai menghadiri rapat di aula Kantor Camat Pantai Baru, membenarkan hasil pekerjaan perpipaan tersebut belum diserahkan ke masyarakat dusun Keoen 1. “Sebenarnya waktu selesai dibangun sudah diserahkan ke pihak pemanfaat (masyarakat), tapi saat ujicoba air tidak naik ke dua titik penampungan terjauh yaitu jalur barat dan selatan, jadi kami masih usahakan untuk pasang stop kran untuk membagi jalur air di pipa induk,” ujarnya.
Ia mengatakan stop kran dan asesories tambahan lainnya tidak dianggarkan dalam RAB. Terkait kerusakan tersebut, Sigrigel mengatakan kerusakan itu akibat kondisi alam di mana debit air berkurang sehingga pipa menggantung dan lepas dari dinamo air. “Intinya kami segera benahi kekurangan dan kerusakan yang ada sehingga dalam waktu dekat sudah dapat diserahterimakan ke pemanfaat khususnya masyarakat dusun Keoen 1,” ujarnya.
Kamis (20/8/2020), salah satu Panitia Pelaksana Anggaran Desa (PKAD) Nimbrot D. Tully di kediamannya, yang ditemui sedang bersama kades Keoen, Sigrigel, mengatakan Kades sudah menghubungi PKA dan sudah ada stop kran serta asesories lain, sehingga segera dipasang pada pipa induk. Juga memperbaiki pipa pengisap yang lepas dari dinamo air. “Karena barang sudah ada jadi sebentar beta hubungi tukang memang supaya besok hari Jumat (21/8/2020) sudah bisa perbaiki,” ujar Nimbrot D. Tully yang akrab disapa Fit.
Ia mengatakan akan menyalakan dinamo untuk memompa air ke bak induk baru dialirkan ke fiber yang tersebar di 4 titik penampungan. Selain itu akan memastikan air mengalir dengan lancar sebelum diserahkan kepada masyarakat.
Pada Minggu (23/8/2020), Rakyat NTT.com mendatangi lokasi pembangunan jaringan perpipaan di Dusun Keoen 1. Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Pelaksana Anggaran Desa (PKA) Galtieri L. Manafe, A.Md, mengatakan Kades telah mengubungi PKA untuk melakukan pemasangan stop kran dan perbaikan pipa pengisap yang patah. PKA pun telah melaksanakan perintah tersebut bahkan telah melakukan uji coba.
“Kami sudah selesai pasang stop kran dan perbaiki pipa pengisap yang patah, sehingga pada hari ini kami menyalakan dinamo untuk memompa air ke bak induk dan sudah berhasil menyalurkan air ke empat titik tandon,” ujarnya.
Dengan demikian uji coba berhasil dan sedang menghubungi PPHP untuk verifikasi dan terima hasil pekerjaan untuk selanjutnya diserahkan ke masyarakat.
Untuk diketahui, pembangunan jaringan perpipaan di Dusun Keoen 1, Desa Keoen dikerjakan dengan sumber dana Dana Desa Keoen Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 144.405.000. Pembangunannya terdiri dari 1 unit bak induk, 1 unit dinamo air, jaringan pipa 541 meter, 4 unit tandon/fiber 1100 liter, dan 1 unit meter listrik. (rnc12)