PT SMS Akui Potong Gaji Pekerja Asal NTT, Bungkam soal Dugaan Pelecehan Seksual

Headline, Hukrimdibaca 516 kali

Kupang, RNC – Pihak PT Sarana Megah Sejahtera (SMS) membenarkan adanya pemotongan upah bulanan salah satu pekerja asal NTT. Pihak perusahaan penyalur tenaga kerja ini juga masih bungkam terkait dugaan pelecehan seksual.

Dikonfirmasi RakyatNTT.com via telepon, salah satu Admin PT Sarana Megah Sejahtera, Ety Marlinda mengatakan perusahaannya menampik informasi yang disampaikan salah satu pekerja asal NTT berinisial AO kepada Satgas NTT Peduli. “Untuk saya semua itu fitnah,” katanya.

Namun ia membenarkan bahwa perusahaannya mewajibkan kepada para pekerja agar upah 2 bulan awal kerja di setiap majikan harus dipotong 100%. Pemotongan yang dilakukan perusahaan jasa tenaga kerja di Batam itu dilakukan untuk mengganti biaya transportasi para tenaga kerja. “Kalau ada potongan memang benar. Memangnya mereka datang ke sini terbang,” ungkapnya.

Sedangkan terkait dugaan human trafficking karena tanpa ada kontrak dengan perusahaan tersebut, serta laporan pelecehan seksual terhadap AO yang tidak ditindaklanjuti PT. Sarana Megah Sejahtera, Ety tak mau menanggapinya. Sebaliknya, ia mengancam perusahaannya akan menempuh jalur hukum, sebab informasi yang disampaikan pekerja berinisial AO adalah fitnah.

Sebelumnya diberitakan kasus pidana perdagangan manusia diduga dilakukan PT. Sarana Megah Sejahtera terhadap salah satu tenaga kerja asal NTT di Batam, Kepulauan Riau.

Ketua DPAC Satgas NTT Peduli, Emanuel Frengki Jonae via telepon membenarkan ada laporan salah satu pekerja asal NTT dengan inisial AO yang mengalami ketidakadilan terkait upah dan tak jelasnya masa kontrak. Pekerja ini dipaksakan salah satu perusahaan untuk bekerja. Bahkan pekerja ini diancam ketika ia hendak keluar dari perusahaan itu.

“Oya itu betul, tadi malan saya ditelepon terus saya suruh sekretaris saya untuk mencari tahu kebenaran itu. Dan mereka sudah turun,” katanya.

Ia juga membenarkan, ketika dihubungi AO, disampaikan bahwa ada dugaan intimidasi serta ancaman yang dilakukan pihak perusahaan melalui seorang preman. “Dia bercerita bahwa dia (AO) diintimidasi dari orang suruhan perusahaan itu, katanya ada menakut-nakuti dan ada ancaman gitu,” ungkapnya.

Emanuel pun menyampaikan, persoalan yang dihadapi AO sudah diketahui oleh Tim Satgas. Satgas NTT Peduli pun memastikan bakal mengungkap fakta yang terjadi dan akan meminta majikan atau perusahaan penyalur tenaga kerja tersebut agar bertanggungjawab.

“Karena kami sudah turun lapangan dan kami akan ungkap semua, dan kami akan bicara dengan perusahaan penyalurnya dan kami akan selesaikan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, AO sendiri adalah pekerja asal Kota Kupang, NTT. Ia mempersoalkan sejumlah kejanggalan yang dilakukan PT. Sarana Megah Sejahtera. Perusahaan tersebut memotong upah bulanan pada 2 bulan awal bekerja. AO dipekerjakan kepada dua majikan sekaligus tanpa ada kontrak kerja antara AO dan perusahaan tersebut, sementara potongan gaji 2 bulan diambil oleh PT. Sarana Megah Sejahtera.

Kemudian laporan atas tindak pelecehan seksual terhadap AO yang dilakukan para majikan tidak ditindaklanjuti PT. Sarana Megah Sejahtera. Selain itu, adanya intimidasi dan ancaman serta upaya merusak reputasi AO yang memilih keluar dari perusahaan tersebut sehingga tidak diterima kerja pada majikan atau perusahaan lain.

(rnc04)

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *