Kupang, RNC – Imogen Communication Institute (ICI), bagian dari Imogen Public Relations, merilis laporannya yang berjudul Indonesian Media Landscape 2022 bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2022.
Laporan tersebut memuat hasil riset ICI terhadap perkembangan media, baik nasional maupun lokal. Selain itu, dalam laporan ini, ICI membaginya dalam kategori media cetak, media online dan televisi. Masing-masing kategori hanya diambil 5 media sebagai media teratas atau top media di wilayah masing-masing.
Untuk wilayah Provinsi NTT, untuk kategori media online, peringkat pertama adalah RakyatNTT.com, disusul NTTonlinenow.com, Mediantt.com, Seputar-NTT.com dan Zonalinenews.com.
Untuk kategori media cetak, masing-masing Pos Kupang, Timor Express, Erende Pos, Flores Pos dan Ekora NTT. Sedangkan kategori televisi, yakni AFB TV, Timor TV, Kompas TV Kupang, TVRI NTT dan iNews Kupang.
Dalam laporannya, ICI menyebutkan laporan ini bertujuan agar publik dapat memahami lanskap media terkini di Indonesia. “Kami yakin bahwa publik ingin mendapatkan data publikasi yang tepat. Laporan Lanskap Media Imogen Indonesia adalah panduan untuk lebih memahami lingkungan media di Indonesia saat ini,” tulis ICI dalam laporannya.
Terkait laporan ini, CEO RakyatNTT.com, Semy R. Balukh menyampaikan apresiasi untuk ICI yang telah membuat laporan sebagai gambaran terhadap lanskap media di Indonesia, khususnya NTT saat ini. Dengan demikian publik dapat mengetahui setiap perkembangan industri media.
Ia juga menyampaikan terima kasih karena RakyatNTT.com menjadi nomor satu untuk kategori media online di NTT. Ini sesuai dengan data alexa pagerank yang menunjukkan RakyatNTT.com hingga kini masih menempati peringkat tertinggi di NTT. “Kami konsisten sejak tahun 2020 lalu menjadi nomor satu. Ini tentu kerja keras semua tim dan kepercayaan dari para pembaca. Ini juga memacu kami untuk ke depan harus lebih baik lagi,” kata Semy.
Sebelumnya, kata mantan Redaktur Pelaksana Harian Timor Express ini, Political and Public Policy Studies (P3S) melakukan riset media online di 34 provinsi. Riset yang dilakukan pada September 2020 ini menempatkan RakyatNTT.com sebagai media online terpopuler di NTT. Riset ini dilakukan berdasarkan peringkat alexa per Agustus 2020.
Dilansir dari Tribunnews.com, laporan kajian Indonesian Media Landscape 2022 menyebut peta media massa di Indonesia mengalami perubahan cukup signifikan menyusul tutupnya beberapa media akibat pandemi Covid-19.
Laporan Indonesian Media Landscape 2022 diluncurkan bertepatan dengan Hari Pers Nasional 9 Februari 2022 oleh Imogen Communication Institute (ICI), bagian dari Imogen Public Relations.
“Disrupsi teknologi dan pandemi menjadi badai besar bagi kelangsungan media massa. Setelah badai mereda, kondisi ini harus kita petakan kembali,” kata Managing Director Imogen Public Relations Jojo S Nugroho melalui keterangan tertulis, Rabu (9/2/2022).
Laporan ini menyajikan situasi terkini dari lanskap media massa di Indonesia meliputi cetak, online dan televisi dalam lingkup nasional dan lokal di 34 provinsi di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) mengatakan cepatnya pergerakan zaman dan teknologi, industri media bersifat sangat dinamis mengikuti perubahan, meski banyak juga yang kandas dihantam krisis.
“Pers merupakan pilar keempat dalam demokrasi yang memiliki peran penting sebagai kanal informasi, terutama dalam era digital,” ucap Jojo.
Sementara itu, Public Affairs Director Imogen yang juga kepala tim riset Wahyuningrat mengatakan pemetaan didasari oleh kondisi saat ini berdasarkan keberadaan, sirkulasi, jumlah pembaca, kepemilikan, per sektor dan per wilayah.
Terdapat indexing koran nasional, majalah dan tabloid nasional, televisi berita nasional, media online nasional, grup media, media per sektor, media lokal per provinsi, media berbahasa Inggris dan Mandarin.
“Pemetaannya dibuat secara sistematis agar khalayak yang membutuhkan dapat lebih mudah memahami kondisi media saat ini, dan memudahkan mereka dalam pemilihan media dengan kebutuhan perusahaan,” jelasnya.
Meski demikian, informasi yang terdapat dalam laporan kajian ini ditujukan hanya sebagai sumber informasi dan bukan untuk digunakan sebagai keperluan investasi.
“Bagaimanapun kami yakin laporan ini bisa menjadi referensi dalam mengetahui pemetaan media massa di Indonesia saat ini, bagi kalangan praktisi PR, praktisi komunikasi, pelaku industri dan khalayak umum pemerhati media,” pungkas Wahyuningrat.
(*/rnc)