oleh

Rayakan World Clean Up Day, 700-an Personel Dikerahkan Bersihkan Sampah

Kalabahi, RNC – Sebanyak 700-an personel ikut terlibat dalam membersihkan sampah di sepanjang Pantai Beldang hingga Bungawaru, Kelurahan Kalabahi Timur, Sabtu (21/9/2019) pagi. “Dari target yang direncanakan 300 orang, massa membeludak hingga 700-an orang dari berbagai komunitas yang diundang,” demikian No Ayu, koordinator WCD Alor yang merupakan salah seorang aktivis peduli lingkungan hidup dan pariwisata, ketika ditemui di Pasar Kadelang usai aksi bersih-bersih pantai.

No Ayu juga menjelaskan sejumlah komunitas yang terlibat dalam Core Team WCDI Alor bukan diundang, melainkan sebagai relawan. Pihak yang terlibat, antara lain Gerakan Seribu (Geser), Komunitas Alor Siap Berbagi (KASI), Jejak Pribumi, Program Keluarga Harapan (PKH), LSM WWF, dan Forum Anak Alor juga Universitas Tribuana dan sejumlah Organisasi Mahasiswa (HMI serta KNPI).

Kegiatan ini disponsori oleh Alor Cruise Trip, Glory Coffee, Lentera Tenun, Lion Parcel, JNE, Bulog Kalabahi, Alor Production dan Alor Outbound, Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Selain itu, masih ada sejumlah tokoh peduli lingkungan lainnya.

Pegiat LSM WWF, Alexa, menambahkan partisipasi yang besar dari berbagai kalangan, termasuk pihak TNI dikarenakan semua komponen terkait yang telah terlibat dalam upaya mengurangi sampah plastik tersebut juga aktif dalam grup jejaring bebas plastik lautan (Plastic Free Ocean Network/PFON) Alor sehingga memudahkan untuk diskusi dan mengambil langkah-langkah atau aksi nyata bersama.

“Penekanan kami pada pengurangan sampah plastik dan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan seperti menggantikan kantong plastik dengan tas yang ramah lingkungan, minum dari botol yang bisa diisi ulang. Pemisahan sampah antara plastik dan non-plastik penting, karena plastik, kaleng dan kardus juga sudah ada tempat daur ulangnya di Lipa,” ungkap Alexa.

Sementara itu, menjawab pertanyaan media sejauh mana dampak pengurangan sampah terutama sampah plastik yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup, Dalton, salah seorang relawan dari PKH mengatakan sudah dua kali kegiatan dilakukan, tapi kesadaran masyarakat masih kurang. Ini bisa dilihat dari volume sampah yang tidak berkurang. Bahkan masih ada masyarakat yang belum terlibat.

Dalton menambahkan, dipilihnya Pantai Kadelang dan dua titik lainnya yakni Pantai Beldang dan Bungawaru karena hasil survei sepanjang pantai dari Kecamatan Alor Timur hingga Alor Barat Laut sampah terbanyak berada di Kecamtan Teluk Mutiara, di tiga titik yang sedang dikeroyok oleh para komunitas. “Tiga titik ini seperti muara sampah di mana sudah dua kali kami bersihkan, tapi tidak berkurang juga. Untuk itu, saya berharap pada masyarakat agar dapat membuang sampah pada tempatnya,” pinta Dhalton yang juga putra asli Alor ini. (kn02/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *