Kupang, RNC – Satgas NTT Peduli di Kepulauan Riau, menginginkan perhatian dari pemerintah NTT dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, serta para tokoh agama, dalam mengawasi dan memberikan edukasi tentang perekrutan tenaga kerja asal Flobamora. Kepada RakyatNTT.com, Minggu (8/5/2022), Ketua DPD NTT Peduli Kepulauan Riau, Musa Mau menyampaikan, sampai saat ini satgas sudah mengantongi kerja sama dengan pemprov dalam hal pencegahan tenaga kerja ilegal, baik itu antardaerah maupun ke luat negeri.
Musa mengatakan, banyak sekali persoalan yang dihadapi Satgas NTT Peduli di Kepulauan Riau, saat menangani pekerja asal NTT yang bermasalah. Misalnya, tidak ada dokumen administrasi kependudukan, jaminan kesehatan maupun dokumen keberangkatan ke luar negeri. Terkadang, lanjut Musa, banyak pekerja mengeluhkan janji palsu yang disampaikan oknum tidak bertanggungjawab, saat melakukan perekrutan di daerah.
“Dikasih iming – iming segala macam, walaupun tidak ada dokumen KTP, BPJS lalu diterbangkan. Sampai di sini, rata -rata terlantar, dan setiap kali ada kasus, kita yang tangani,” kata Musa. Mirisnya, kata dia, sesuai informasi dan laporan para pekerja kepada Satgas, ada perusahaan bodong yang merekrut tenaga kerja dengan mempergunakan suara para tokoh agama, di desa-desa.
Namun setibanya di Batam, perusahaan bodong ini membuatkan dokumen dan paspor palsu, kepada calon pekerja untuk diberangkatkan ke Malaysia atau Singapura. “Karena tanpa dokumen jadi ditangkap lalu dipenjara. Seperti yang kita urus belum lama ini, ada satu orang yang dideportasi dari Malaysia,” ungkapnya.
Terkait perekrutan yang tidak prosedural, juga diungkapkan Satgas NTT Peduli. Dikatakannya, awal tahun 2022 ini, mereka mengurus dan mengembalikan 10 jenazah TKI asal NTT tanpa dokumen. Serta satu pekerja NTT di Batam yang sakit asal Sumba Timur, namun tidak ada dokumen kependudukan dan jaminan kesehatan. Akhirnya, Satgas yang berupaya melunasi biaya di dua rumah sakit di Batam.
Musa mengharapkan, pemerintah di daerah, terutama para tokoh agama, agar terlibat dalam pengawasan serta memberikan edukasi kepada setiap warga NTT yang ingin bekerja di luar daerah, maupun luar negeri, supaya mereka memenuhi regulasi yang diatur secara konstitusi. “Kalau ada yang mau merekrut orang kita untuk kerja di Batam, tolong hubungi kami Satgas, supaya kami cari kejelasan yang bersangkutan ke Batam itu dia di mana, karena Batam ini daerah transit,” pungkasnya. (rnc04)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com
Komentar