Kupang, RNC – Sidang Paripurna DPRD Kota Kupang, Rabu (17/6/2020) malam berlangsung alot ketika anggota Fraksi PKB, Theodora Ewalde Taek memprotes Pemkot Kupang terkait kondisi dua warga di Kelurahan Lasiana.
Kedua warga tersebut, masing-masing Afliana Kause dan Samuel Kiki, menurut Walde, saat ini tinggal di gubuk karena rumahnya sudah dibongkar. Walde pun menuding Pemerintah Kota Kupang sekadar pencitraan tapi tidak memberikan solusi bagi masyarakat.
BACA JUGA: Dua Warga Lasiana Bongkar Sendiri Rumah yang akan Dibedah, Kini Tinggal di Kos-kosan, bukan Gubuk
Kamis (18/6/2020) pagi, RakyatNTT.com mengecek fakta lapangan. Dari kedua warga tersebut, diketahui mereka tidak tinggal di gubuk seperti yang didebatkan di ruang sidang DPRD.
Lurah Lasiana, Wellem Bentura kepada RakyatNTT.com menjelaskan rumah dari dua warga tersebut dibongkar sendiri oleh keluarga dari Afliana maupun Samuel. Bahkan, tidak ada pemberitahuan kepada ketua RT, ketua RW maupun kelurahan. “Kami sama sekali tidak tahu,” kata Wellem.
Menurutnya, rumah itu dibongkar atas inisiatif kedua warga tersebut bersama keluarganya. “Saya cek, dan setelah petugas dari dinas datang survei lalu pulang, kemudian bapak Samuel itu panggil keluarga dan mulai bongkar rumah, karena dia sangat senang sudah dapat bantuan rumah baru dari Pemerintah Kota Kupang,” kata Wellem.
Selanjutnya, Afliana yang bertetangga dengan Samuel, ketika melihat rumah Samuel dibongkar, ia juga meminta keluarganya membantunya membongkar rumahnya. “Jadi inisiatif sendiri, bukan dibongkar oleh pemerintah, apalagi kelurahan,” kata Wellem.
Karena rumah sudah dibongkar, kata Wellem, keduanya dicarikan tempat tinggal sementara. Afliana sudah dicarikan rumah, namun ia menolak karena rumah tersebut letaknya agak jauh dari rumahnya. Alasannya masih ada barang-barangnya yang berada di luar sehingga harus dijaga.
Karena alasan tersebut, maka warga memilih kos-kosan milik Charles Cong yang berada di depan rumah Afliana. Afliana pun tinggal di kos-kosan tersebut. “Harga per bulan Rp 250 ribu, tapi bapa Charles kasi turun sehingga Rp 200 ribu. Saya yang bayar dan kalau nanti bulan depan rumah belum selesai saya tetap bayar,” jelas Wellem.
Sementara untuk Samuel Kiki, jelas Wellem, ia tinggal di rumah saudaranya yang bernama Yulius Kiki. “Mereka senang sekali karena baru pernah dapat bantuan,” kata Wellem.
Lebih lanjut, dikatakan, pihaknya mengusulkan 100 unit rumah di Kelurahan Lasiana untuk diperbaiki. Usulan itu disampaikan kepada Pemerintah Kota Kupang maupun Pemerintah Provinsi NTT. Namun, saat ini baru terjawab dua unit rumah.
Ia pun berharap ke depan rumah-rumah lainnya bisa diperbaiki demi kesejahteraan masyarakat. “Saya sangat berterima kasih kepada bapak Wali Kota dan bapak Wakil Wali Kota karena sudah membantu warga kami di Lasiana,” pungkas Wellem.
BACA JUGA: Pemkot Siap Perbaiki 2 Unit Rumah Tak Layak Huni di Lasiana
Sebelumnya diberitakan, Afliana dan Samuel mengaku membongkar sendiri rumah mereka. Dan saat ini Afliana tinggal di kos-kosan, sementara Samuel tinggal di salah satu kerabatnya. Keduanya berterima kasih kepada Pemkot Kupang karena sudah memberikan bantuan bedah rumah.
(rnc)