Kupang, RNC – Penanganan sampah yang gencar dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang saat ini, justru bisa menghadirkan permasalahan baru jika tidak ditangani secara baik. Karena itu, masyarakat menuntut keseriusan dan penanggulangan sampah yang baik, sehingga tidak menyebabkan konflik sosial. Pantauan RakyatNTT.com dalam pertemuan bersama para ketua LPM, RW, RT se – Kota Kupang di GOR Flobamora Kupang, belum lama ini, dimana dikeluhkan sejumlah permasalahan yang sering terjadi di lingkungan mereka.
Berikut ini beberapa persoalan penanganan sampah yang terungkap dalam pertemuan itu;
1. Di Kelurahan Alak, terjadi pencemaran sampah plastik pada beberapa jalur yang dilalui truk pengangkut sampah. Hal ini dikarenakan dump truck tidak ditutup, sehingga banyak sampah yang jatuh dan mencemari lingkungan.
2. Kerja bakti dengan sistem gotong royong di lingkungan masyarakat, tidak terakomodir secara baik dengan gerakan pungut sampah oleh Pemerintah Kota. Pasalnya, setelah warga mengumpulkan sampah setiap pekan, justru tidak ada kendaraan sampah dari Dinas LHK yang mengangkut.
3. Di Kelurahan Fontein, khususnya masyarakat di RT 01, 02 dan 03, sulit membuang sampah. TPS sudah dirobohkan Pemkot Kupang lalu dipasang himbauan larangan buang sampah.
4. Warga yang TPS-nya sudah dibongkar, selalu ditolak warga lain saat hendak membuang sampah rumah tangga di TPS wilayah lain. Hal ini mengakibatkan sering terjadi konflik sosial.
5. Warga terpaksa mempergunakan lokasi bekas TPS untuk membuang sampah, karena tidak mau terlibat konflik yang berulang.
6. Karena tak adanya kendaraan yang memuat sampah saat kerja bakti, maka warga mengambil keputusan untuk membakar sampah di lingkungan tempat tinggal.
Terkait beberapa persoalan ini, Kadis LHK, Orzon Nawa menanggapi pihaknya akan berkoordinasi dengan kelurahan serta akan menindaklanjuti sejumlah persoalan untuk diselesaikan. Ketua RW/01 Kelurahan Fontein, Jhon Seran, saat ditemui menegaskan, khusus di wilayahnya, masyarakat mengalami kesulitan membuang sampah, karena DLHK membuat larangan yang mempersulit dan mengakibatkan konflik.
Ia akan tetap menunggu tindaklanjut Pemkot Kupang seperti yang disampaikan Orzon Nawa, yakni akan membangun TPS. Jika tidak, maka dia bersama warga akan menemui Pj. Walkot George Handjoh. “Tadi Kepala Dinas Kebersihan bilang siap untuk dibangun kembali. Saya mau lihat dan tunggu, kalau tidak dibangun kembali, saya mau ketemu bapak walikota lagi,” sebutnya.
Sedangkan Ketua LPM Kelurahan Alak, Yohanis Usfunan, mengharapkan perhatian serius Pemkot Kupang. Pasalnya, sampai pertemuan hari ini, warga dan Lurah Alak masih kerja bakti karena banyak sampah yang berserakan dari truk sampah milik DLHK saat melintas ke TPA Alak. “Kami punya lurah masih kerja bakti, dan tidak datang hari ini. Kami setiap hari pungut sampah dari truk yang angkut sampah, karena tidak ditutup,” akunya. (rnc04)