oleh

Sebanyak 17 Kecamatan Bersaing jadi Juara di Pesparawi Alor 2019

Kalabahi, RNC – Sebanyak 17 kecamatan akan bersaing dalam Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke-7 tingkat Kabupaten Alor 2019. Terdapat lima kategori lomba dalam Pesparawi kali ini, yakni solo pop remaja putra/putri, vocal group, paduan suara dewasa campuran, paduan suara pria dan festival lagu etnis. Pesparawi ke-7 ini digelar 5-8 November 2019.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Panitia, Obeth Bolang, S.Sos dalam acara technical meeting yang dihadiri Ketua LPPD Kabupaten Alor, Albert N. Ouwpoly, S.Pd.,M.Si, para ketua (Lembaga Pengembangan Pesparawi Kecamatan (LPPK) beserta Ketua Kontingen Kecamatan se-Kabupaten Alor.

Rapat yang dipimpin Ketua Panitia Obeth Bolang dan Ketua Seksi Lomba, Yulius Atakay, S.Ip tersebut dijelaskan bahwa yang akan meraih juara I mendapat kategori emas, juara II perak dan juara III perunggu. Serta penilaian terbaik dari masing-masing lomba mendapatkan champion.

“Semua kecamatan adalah kita punya, baik itu jauh maupun dekat. Dan, dengan potensi yang dimiliki berpeluang sama rebut champion dari masing-masing kategori,” ungkap mantan Ketua Tim Pesparawi Tingkat Nasional di Pontianak itu.

Untuk itu, menurut dia, atas kerjasama dan arahan dari LPPD Kabupaten Alor, panitia mengundang tim juri dari Provinsi NTT yang memiliki lisensi tingkat nasional serta telah teruji punya kompetensi dan kapabiltas. Bahkan ketua tim juri baru saja mengantar Tim Pesparawi Papua untuk ke pentas internasional di Bercelona, Spanyol.

Selain sebagai ajang seleksi ke tingkat nasional dan internasional sebagaimana Pesparawi Alor yang berpeluang ke Belgia, tujuan utama dari event ini adalah kesaksian, persekutuan dan pelayanan melalui puji-pujian kepada Tuhan.
Untuk itu, ia sayangkan bila ada kecamatan yang mayoritasnya Kristen namun hanya mengutus peserta untuk beberapa lomba saja. Sebaliknya, ia memuji Kecamatan Pantar Barat yang mayoritasnya muslim, namun bisa mengikuti semua mata lomba.

Hal senada disampaikan Ketua Seksi Lomba, Yulius Atakay, bahwa para juri memiliki jam terbang nasional, sehingga sangat objektif. Untuk itu, dalam technical meeting, Kasubag Protokol dan Pengaduan Masyarakat Setda Alor itu, meminta agar para peserta lomba memperhatikan berbagai kriteria secara utuh. Ia juga meminta agar memaknai dan menghayati lagu-lagu rohani dan etnis sebagai Firman Tuhan yang dilantunkan dalam lagu dan syair.

Salah satu juri kabupaten yang sering diminta oleh kalangan Pesparawi Katolik ini dengan tegas meminta agar seluruh persyaratan harus sudah dimasukkan ke panitia, termasuk persoalan administrasi seperti jumlah anggota dan sinopsis.

Sementara itu, Ketua Seksi Acara, Pdt. Helda Taimenas, di sela-sela kesibukannya, kepada Seksi Humas mengatakan dengan kekuatan anggota 14 orang telah mencapai 80 persen untuk acara dari pembukaan hingga penutupan pada 8 November 2019. (humas/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *