oleh

“Sejengkal”, Film Pendek Karya Arie Oramahi tentang Budaya Pulau Semau

Kupang, RNC – Sejak tahun 2002, tanggal 21 Mei ditetapkan oleh PBB sebagai Hari Keragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan Sedunia, diawali dengan Deklarasi Universal tentang Keragaman
Budaya yang dikeluarkan oleh UNESCO.

Penetapan hari ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat global agar selalu menghargai dan melestarikan kekayaan budaya yang ada di seluruh pelosok dunia, termasuk di Indonesia.

Lebih jauh lagi, perbedaan budaya diharapkan dapat dihargai sebagai sumber kekayaan, bukan perpecahan. Dengan demikian, Hari Keragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan Sedunia juga dicetuskan agar dialog antarbudaya tercipta, sehingga masyarakat dapat saling memahami, hidup berdampingan dalam damai, serta bekerja sama untuk meningkatkan pembangunan dan memajukan diri bersama-sama.

Di Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur, terdapat sebuah paham yang menarik bagi Catharina Dwihastarini, pencetus ide cerita film ini. Menenun, yang merupakan kegiatan pelestarian kekayaan bangsa, dianggap sebagai kegiatan yang hanya boleh dilakukan oleh wanita. Para laki-laki yang menenun akan dijauhi, dan bahkan dikucilkan, karena dianggap menyerupai wanita. Temuan ini mendorong pembuatan cerita film Sejengkal (A Little Twist), tentang perjuangan Menas, seorang anak laki-laki yang sangat dekat dengan ibunya, untuk menyelesaikan sejengkal terakhir kain tenun ibunya. Keinginan Menas ini ditentang oleh bapaknya, Alfred, karena dia tidak ingin Menas dianggap banci oleh masyarakat desanya.

Sejengkal (A Little Twist) adalah karya kolaborasi GEF SGP Indonesia dengan Terasmitra dan Motion Capture Indonesia. GEF SGP Indonesia merupakan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang berperan serta dalam penyelamatan keanekaragaman hayati, mengurangi dampak perubahan iklim, serta melindungi perairan internasional. GEF SGP Indonesia bekerja sama dengan jaringan LSM dan komunitas lokal untuk mendorong masyarakat agar bersama-sama mengembangkan dan mengelola potensi daerah, melestarikan kekayaan serta kearifan lokal, serta mengembangkan energi terbarukan lainnya. Informasi lengkap terdapat di https://sgp-indonesia.org/.

Terasmitra merupakan kumpulan mitra-mitra penerima manfaat dari Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia, sebuah program dana hibah kecil yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan hidup dan mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Informasi lengkap terdapat di https://terasmitra.com/.

“Film ini bukanlah cerita kepahlawanan. Bukan cerita yang menggurui. Film ini bercerita mengenai manusia, alam, dan hubungan di antara mereka,” ujar Catharina Dwihastarini. Motion Capture Indonesia merupakan sebuah production company yang aktif berkarya dan memproduksi film, tayangan iklan (TVC & PSA), dokumenter, motion graphic animation dan production support. Informasi lengkap terdapat di https://motioncapture.id/.

Arie Oramahi, sutradara film Sejengkal (A Little Twist) merupakan salah satu co-founder Motion Capture Indonesia. Sejak tahun 2004, Arie telah menangani berbagai proyek audiovisual, di antaranya dokumenter, iklan, serta profile video. Di tahun 2016, Arie memasuki dunia film naratif dengan memproduseri film pendek berjudul Good Boys Go to Heaven yang kini tayang di aplikasi GoPlay Indonesia.

Pada tahun 2019 Arie terlibat dalam sebuah produksi feature film kolaborasi tiga negara (Belanda, Belgia dan Indonesia) sebagai asisten sutradara. Dan di tahun 2020, sebelum menyutradarai film Sejengkal (A Little Twist), Arie memulai debutnya sebagai sutradara di sebuah film pendek berjudul Rumah, di mana sepanjang produksi filmnya, semua kegiatan dikerjakan dari rumah masing-masing.

“Saya berharap film ini dapat diterima sebagai bentuk cinta saya kepada sebuah pulau kecil yang sangat indah di ujung timur Indonesia dan masyarakatnya yang telah begitu baik menerima saya layaknya keluarga mereka sendiri untuk bisa berkarya dan bercerita,” begitu ujar Arie Oramahi tentang Sejengkal (A Little Twist).

Sejengkal (A Little Twist) akan ditayangkan untuk publik di Hari Keragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan Sedunia tahun ini, tepatnya pada tanggal 21-22 Mei 2021, di YouTube Motion Capture Indonesia.

Informasi lebih lengkap terdapat di akun Instagram @sejengkalmovie, @motioncaptureindonesia, dan @terasmitra.

(*/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *