Kupang, RNC – Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) ikut memberikan perhatian atas penanganan kasus pembunuhan terhadap Astri Manafe dan anaknya Lael Maccabee. Sinode mengeluarkan Pesan Pastoral kepada seluruh jemaat GMIT, pihak penegak hukum, dan masyarakat umum.
Dalam pesan pastoral yang ditandatangani Ketua Sinode GMIT, Pdt. DR. Mery Kolimon dan Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa M.Th, Selasa (15/2/2022), Sinode mengajak seluruh insan untuk ikut memberikan dukungan doa atas proses hukum yang sedang dilakukan penyidik Mapolda NTT dan Kejaksaan Tinggi NTT.
“Bersama ini kami kirimkan Pesan Pastoral Majelis Sinode GMIT terkait proses hukum pembunuhan AM dan LM sambil tetap berdoa kiranya Allah memberi hikmat kepada semua pihak agar proses penegakan hukum dapat berjalan dalam kehendak Tuhan,” ajak Sinode dalam pesan pastoralnya.
Berikut ini isi pesan pastoral Majelis Sinode GMIT:
1. Turut berbela rasa dan empati yang mendalam bersama keluarga Manafe-Mauk, khususnya Bapak Saul Manafe, isteri dan anak-anak atas peristiwa pembunuhan keji yang merenggut nyawa AM dan anaknya LM. Hal ini telah kami sampaikan pula kepada keluarga dalam kunjungan pastoral Majelis Sinode pada Sabtu 11 Desember 2021.
2. Mengecam pembunuhan tersebut karena telah melanggar kedaulatan Tuhan. Hanya Tuhan yang berdaulat memberikan dan mencabut nyawa manusia. Peristiwa itu juga menunjukkan masih maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sangat memprihatinkan dan harus diakhiri.
3. Menegaskan kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini Polda NTT, Mabes Polri dan Kejaksaan agar bekerja secara profesional dalam menangani dan menuntaskan masalah pembunuhan yang keji ini. Penegakan hukum mesti dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai keadilan, kebenaran dan hak asasi manusia, agar siapapun pelaku dapat diketahui dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
4. Meminta kepada penegak hukum untuk menghukum pelaku atau pelaku-pelaku pembunuhan dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, seturut proses hukum yang adil dan benar. Kami juga berdoa agar pada saat pengambilan keputusan nanti, nurani hakim akan diterangi oleh hikmat dan kebijaksanaan Tuhan untuk keputusan yang adil.
5. Mengajak seluruh anggota GMIT dan masyarakat umum agar bersabar dan mendoakan semua pihak yang bertanggung-jawab dalam penanganan dan penuntasan masalah pembunuhan ini. Sedapat mungkin kita semua menahan diri untuk tidak menciptakan opini yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan bersikap kritis terhadap berbagai berita bohong (hoax).
6. Kita semua perlu menghargai kebebasan berpendapat sambil tetap menghormati proses hukum yang berlangsung dan menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Semua pihak dengan caranya masing-masing sedang memberikan perhatian dan mendukung perjuangan demi keadilan dan kebenaran untuk AM dan LM. Karena itu kita perlu saling menghargai dan tidak saling menyalahkan satu terhadap yang lain. Kita sama-sama berdoa agar Tuhan memberkati proses hukum demi keadilan dan kebenaran bagi AM dan LM dan semua korban kekerasan lainnya.
(*/rnc)