Ruteng, RNC – Rian Nadas, sopir Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda Manggarai) hampir saja kena sabetan senjata tajam jenis parang, Selasa (23/2/2022) malam sekitar pukul 23.30 Wita. Peristiwa itu terjadi di Resem, Kelurahan Karot Tadong, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
Staf Kabag Pembangunan Manggarai Kristian Da menjelaskan, saat itu Rian sedang menyetir mobil Kabag Nobertus. Kabag Nobertus pulang dari Pau, Desa Kentol, Kecamatan Cibal. Kabag Nobertus pergi ke Pau untuk mendampingi Anggota DPRD Manggarai, Fraksi Golkar Yoakim Y. Jehati yang sedang melaksanakan reses.
Setelah selesai kegiatan, Kabag Nobertus bersama staf dan anaknya bernama Rudi pulang lebih dulu. Saat itu dalam mobil, ada empat orang yaitu Kabag Nobertus, Rudi, Kritian dan Rian Nadas (korban).
“Sampai di dekat pertigaan di Resem ada dua orang pemuda tiba-tiba langsung pukul mobil pakai parang. Mereka tidak tanya tiba-tiba pukul pakai parang dan perang itu mengenai pintu kaca mobil sopir. Untung baik kaca sampai di atas kalau tidak mungkin supir kena di bagian kepala atau leher,” kata Kristian kepada media ini di Markas Polres Manggarai, beberapa saat setelah kejadian.
Kristian menjelaskan, melihat aksi dua pemuda tersebut, seluruh isi mobil menjadi panik. Karena takut sopir kemudian menaikan laju mobil untuk menghindar dan menjauh dari pelaku.
Pelaku terus mengejar Mobil Kabag Nobertus. Bahkan dari belakang menyusul 1 pemuda membawa besi dan hendak merusak mobil. Sopir terus menaikkan laju kecepatan mobil sementara dari belakang terdengar teriakan caci maki dari mulut pelaku.
“Rupanya mereka kejar kita dari belakang mereka pakai motor bertiga sambil teriak-teriak maki orang tua. Maki bapa sambil bilang maling! maling! maling!. Dalam situasi seperti itu kami panik dan jalan terus untuk meminta pertolongan,” tutur Kristian.
Atas peristiwa itu, Kabag Nobertus kemudian langsung menyampaikan laporan kepada Polres Manggarai. Usai mendapat laporan, Anggota Polres Manggarai langsung turun ke lokasi dan menangkap terduga pelaku.
Beberapa saat kemudian, mobil Anggota DPRD Manggarai, Yoakim Y. Jehati yang pulang dari Cibal balik ke Ruteng sampai di Resem. Di situ, puluhan warga yang terdiri dari pemuda dan orang tua sedang berkerumun.
DPRD Yoakim bersama wartawan kemudian turun dari Mobil dan mendekati warga. Wartawan menanyakan situasi apa yang sedang terjadi. Menjawab pertanyaan wartawan dan DRPD Yoakim, seorang pemuda yang belakangan diketahui satu dari tiga pelaku mengeluarkan nada ancaman.
“Ata co’o e, ca rombongan meu ko? (Kenapa? Kalian satu rombongan ka?) Tadi ada mobil Dinas EB 102 curi anjing,” kata pemuda itu dengan nada mengancam.
Pemuda itu terus ngotot dan menuding bahwa ada mobil dinas plat merah yang telah mencuri anjing.
Ia juga menanyakan wartawan dan anggota DPRD Yoakim prihal informasi penjeran pelaku yang disebutnya telah mencuri anjing.
“Eng aku ata pakin bo. Ai tako acu ise. (Iya saya yang bacok tadi. Karena mereka curi anjing) mobil plat merah,” tegas pelaku itu dengan muka sangar sambil menunjuk parang.
Wartawan kemudian menjelaskan kepada terduga pelaku dan warga bahwa wartawan mendapatkan informasi dari Polres Manggarai perihal dugaan pembegalan yang terjadi di wilayah itu.
Setelah mendengar jawaban wartawan, barulah terduga pelaku mulai merendah. Namun ia mewanti-wanti dan terus-menerus menyebut bahwa mobil plat merah telah mencuri anjing miliknya.
Beberapa saat kemudian, anggota Polres Manggarai tiba di lokasi dan menangkap pelaku. Pelaku sempat bersitegang dengan aparat kepolisian dan menolak untuk ditangkap.
Namun aparat memberikan arahan penangkapan disebabkan karena adanya laporan. Sementara klarifikasi akan disampaikan lebih lanjut pada saat berada di Polres.
Sementara itu Kabag Pembangunan Manggarai, Nobertu Calin, saat ditemui di Polres Manggarai mengatakan bahwa dirinya sangat shock akibat perbuat pelaku. Ia mengaku heran dengan tindakan yang dilakukan oleh pelaku.
Ia bahkan tidak tahu apa alasan sehingga ia tiba-tiba langsung Menghadang hendak membacok sopirnya. Yang menegaskan tidak mengetahui sama sekali perihal anjing yang disebut-sebut pelaku.
“Pak, kita ini pulang tugas, tiba-tiba dihadang begitu ya kami takut dan panik. Saya pikir siapapun akan takut jika diperlakukan seperti itu. Dihadang pakai parang,” kata Kabag Nobertus.
Bagi Kabag Nobertus, tindakan dari pelaku telah mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Sehingga perlu pembinaan serius dari pihak kepolisian. Supaya ke depan, tidak terjadi lagi tindakan main hakim sendiri baik dari terduga pelaku dan warga lainnya.
“Masalahnya sudah kami antarkan ke sini dan silakan diproses sesuai dengan aturan dari kepolisian,” kata Kabag Nobertus.
Pantauan media di Polres Manggarai, dua orang telah diamankan oleh pihak kepolisian. Sementara satu orang lain yang ikut mengejar korban menggunakan besi belum ditangkap. Turut dipanggil seorang yang mengakui sebagai ayah kandung dari kedua pelaku.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Manggarai belum menyampaikan keterangan resmi terkait identitas dari terduga pelaku pembacokan itu. (rnc23)
Download Apps RakyatNTT.com sekarang di https://rakyatntt.com