oleh

Sudah 4.000 Lebih Warga Mengungsi, Butuh Tenda, Air, Alas Tidur dan APD

Jakarta, RNC – Lebih dari 4.000 warga mengungsi pascaerupsi gunung api Ile Lewotolok di Kabupten Lembata, NTT. Mereka tersebar di tujuh titik pengungsian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan pihaknya menerima laporan tak ada korban jiwa akibat erupsi yang terjadi pada Minggu (29/11/2020) kemarin.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata mencatat per Senin, 30 November 2020, pukul 13.00 WIB, sebanyak 4.628 jiwa mengungsi di tujuh titik. Sebaran di pos pengungsian terbesar di Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Kantor BKD PSDM 338, Tapolangu 287, Aula Ankara 148, Kelurahan Lewoleba Tengah 140, lapangan Harnus 28 dan Desa Baopana 15,” kata Raditya Jati dalam keterangannya, Senin (30/11/2020) seperti dilansir dari Okezone.com.

BACA JUGA: 21 Ribu Orang Terdampak Erupsi Ile Lewotolok, 2.782 Sudah Mengungsi

Dia mengatakan BPBD setempat segera mengevakuasi warga saat terjadi erupsi. BPBD NTT membantu pemerintah daerah (pemda) membentuk pos komando untuk melakukan upaya penanganan darurat. Pos komando tersebut dipakai untuk penanganan para warga yang mengungsi, pelayanan kesehatan, membantu dapur umum, serta penyediaan air bersih.

“Kebutuhan mendesak untuk penanganan darurat berupa tenda pengungsian, penyediaan air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur dan terpal serta dukungan personel untuk pendampingan anak-anak,” kata dia.

Pemda mengupayakan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan pengungsian. Untuk mendukung protokol kesehatan, BPBD membutuhkan alat pelindung diri, seperti masker. (*/okz/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *