Kupang, RNC – Untuk pertama kalinya terjadi transmisi lokal atau penularan yang terjadi dalam daerah. Ini terjadi di Kota Kupang yang baru saja diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT.
Terkait ini, Gugus Tugas Provinsi NTT menegaskan aparat kepolisian akan lebih tegas dalam bertindak. Khususnya terhadap warga yang tidak mengikuti protokol kesehatan dan maklumat Kapolri.
Dalam temu media Senin (11/05/2020) malam, Sekretaris I Gugus Tugas Provinsi NTT, dr. Dominikus Minggu Mere mengatakan satu pasien yang terkonfirmasi positif diketahui merupakan klaster lokal. Oleh karena itu ia berharap ada kesadaran dari warga. Apalagi, di Kota Kupang akhir-akhir ini sudah mulai ramai, padahal jumlah pasien positif terbanyak ada di Kota Kupang.
“Ini tidak bisa ditawar lagi, karena ini sudah terjadi di depan mata kita. Oleh karena itu, kepada warga yang belum mengikuti protokol kesehatan, maka harus menaatinya untuk dilakukan upaya pencegahan,” tegasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 NTT, Marius Jelamu menambahkan saat ini NTT adalah zona merah dan angka positif terus bertambah. Oleh karena itu, semua warga harus menaati protokol kesehatan dan imbauan pemerintah. “Kita sudah masuk tahap yang mengkhawatirkan karena sudah ada penularan lokal,” ungkapnya.
Marius menjelaskan akan ada tindakan tegas terhadap siapapun yang tidak mau taat terhadap protokol kesehatan, imbauan pemerintah dan maklumat Kapolri. “Karena bapak Kapolri sudah melarang, dan memberikan kewenangan penuh. Kita harapkan seluruh aparat kepolisian bisa menjalankan isi maklumat Kapolri menindak tegas siapapun yang melanggar, demi keselamatan kita semua,” ungkapnya.
Ia juga meminta seluruh jajaran gugus tugas dari kabupaten hingga desa/kelurahan agar dapat melakukan kontrol penuh terhadap arus manusia. Tetap mengimbau warga untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan sebagai upaya pencegahan covid-19.
Ia menyebutkan, dari hari ke hari kurva perkembangan covid-19 secara nasional meningkat. Di NTT kurvanya juga naik. “Mari meminimalisir arus manusia. Hanya dengan cara itu kita bisa menyelamatkan NTT,” kata Karo Humas Setda Provinsi NTT ini. (rnc04)