Kupang, RNC – Festival SMA/SMK Swasta se-NTT yang digagas Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi NTT resmi ditutup, Sabtu (9/11/2019). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut diikuti oleh 30 sekolah swasta dan satu sekolah negeri. Kegiatan ini ditutup senator asal NTT Hilda Riwu Kore-Manafe.
Para siswa dan guru pendidik dari setiap sekolah swasta sangat antusias untuk menyukseskan event akbar tersebut. Ada empat jenis kegiatan yang dilaksanakan selama 7-9 November 2019, yakni lomba cerdas cermat bahasa Inggris, pidato bertema pariwisata, tarian daerah NTT dan solo lagu nasional, serta seminar pendidikan swasta.
Ketua panitia Romo Cornelis Usboko mengatakan BMPS NTT sejak dilantik pada tahun 2016 lalu terus eksis mempersatukan sekolah swasta dalam berbagai kegiatan yang membangun citra pendidikan swasta di kalangan masyarakat, orang tua, pemerintah dan pemerhati pendidikan di NTT. Digelar berbagai kegiatan seperti seminar, gebyar sekolah swasta, hingga festival pada tahun 2019 yang diikuti oleh 30 sekolah yang berasal dari Pulau Flores, dan sekolah swasta yang ada di kabupaten/kota di Pulau Timor.
Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk menghimpun dan mempersatukan sekolah-sekolah swasta se-NTT. Hal ini disadari bahwa sekolah swasta yang tersebar di seluruh pelosok NTT selalu hadir menjadi bagian dari masyarakat. “Sekolah swasta membawa sukacita, membawa nilai, sekalipun dalam keterbatasan, sekolah swasta menunjukan bukti nyata sebagai berkat bagi sesama, khususnya siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah swasta,” ungkap Ketua Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Kupang ini.
Romo Cornelis mengaku bahwa saat makan malam dan pertemuan bersama Wali Kota Kupang, dirinya diminta oleh beberapa guru dan orang tua siswa untuk menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan SD dan SMP swasta se-NTT atau seminimal mungkin tingkat Kota Kupang. Oleh sebab itu selaku pengurus BMPS dirinya akan mendiskusikan hal ini. “Semoga pada hari pendidikan nasional bulan Mei tahun 2020, BMPS bisa mengadakan kegiatan ini di tingkat Kota Kupang,” harap Romo Cornelis.
Ketua BMPS NTT, Winston Neil Rondo mengatakan kegiatan tersebut diharapkan sebagai sebuah loncatan untuk menggapai mimpi dan cita-cita yang lebih besar di masa mendatang oleh setiap peserta yang turut dalam kegiatan festival SMA/SMK se-NTT. “Semangat dari kegiatan ini adalah untuk membangun soliditas atau kekompakan antar SMA/SMK Swasta se-NT, karena di masa mendatang ada banyak rintangan besar melalui kebijakan-kebijakan pemerintah yang masih bersifat diskriminatif terhadap sekolah swasta. Belum adanya pemerataan di berbagai aspek antara sekolah swasta dan sekolah negeri, ini perjuangan yang tiada henti, kita harus berkumpul, mendengar pergumulan, pemikiran-pemikiran bernas dari semua kita yang bergelut memajukan pendidikan, terutama pendidikan swasta,” ungkap mantan Ketua Komisi V DPRD NTT ini.
Ia menambahkan setelah kegiatan ini, BMPS NTT mempunyai agenda diskusi akhir tahun. Ajang diskusi ini akan digelar pada 4 Desember mendatang. Agenda ini adalah catatan refleksi BMPS tentang situasi pendidikan di NTT tahun 2019 serta proyeksi atau harapan sekolah swasta menghadapi tahun 2020. “Hal ini akan dilakukan sebagai evaluasi dan harapan kita. Diskusi kita akan bermuara pada isu pendidikan baik dari persepektif pendidikan swasta maupun pembangunan pendidikan secara umum, dengan cara seperti ini bisa membuat pemerintah tetap terjaga dengan agenda membangun pendidikan,” ujar Tenaga Ahli DPD RI ini.
Sementara itu, anggota DPD RI asal NTT, Hilda Riwu Kore-Manafe saat menutup kegiatan tersebut mengharapkan pihak sekolah, terutama para guru dan siswa bisa terus mengasah bakat dan kemampuan agar diimplementasikan dalam bentuk penampilan pada setiap event yang ada. Dengan demikian siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri pada setiap jenjang studi yang akan dilalui.
Ketua PKK Kota Kupang ini berharap BMPS NTT terus mengadakan kegiatan positif seperti ini. “Tidak hanya untuk SMA/SMK namun diharapkan bisa dilakukan untuk jenjang SD dan SMP sebagai bentuk mempersiapkan para siswa dalam setiap jenjang study untuk mengembangkan bakat yang dimiliki,” kata Hilda.
Selaku senator, Hilda memaknai kegiatan BMPS NTT sebagai pelajaran yang sangat berharga dan bukti nyata karya SMA/SMK Swasta NTT yang sangat luar biasa kontribusinya bagi dunia pendidikan NTT. “Anak-anak kita belajar di sekoalh swasta, punya bakat yang istimewa. Hal ini bukanlah proses yang jatuh dari langit. Ini adalah produk pembelajaran yang bermutu di sekolah swasta dalam mengembangkan ekstra kurikuler,” kata Hilda. (rnc02)