Kupang, RNC – Pilkada Sumba Timur bakal berlangsung sengit. Pertarungan dua pasangan calon bakalan sangat ketat karena sesuai survei, selisihnya sangat kecil. Apalagi, floating mass masih cukup tinggi.
Sesuai survei yang dilakukan Lembaga Survei dan Konsultan Marga Labdagati pada 7-14 September 2020, selisih elektabilitas dua paslon ini hanya 1 persen lebih.
Untuk diketahui, Pilkada Sumba Timur akan diikuti oleh dua pasangan calon yakni Kristofel A. Praing-David Melo Wadu (Sehati) dan Umbu Lili Pekuwali–Yohanis Hiwa Wunu (Kobul).
Direktur Pelaksana Marga Labdagati, Umbu Weni, mengatakan survei ini melibatkan 3.250 rumah tangga. “Kami melaksanakan survei yang melibatkan 3.250 rumah tangga di semua kecamatan. Alasan kami mengambil sampel rumah tangga karena pola masyarakat Sumba Timur dalam memilih adalah satu rumah satu pasangan calon. Hanya ada 2,1 persen rumah tangga yang dalam serumah lebih dari satu pasangan calon,” jelas Umbu, Sabtu (19/9/2020).
BACA JUGA: 14,7% Pemilih Sumba Timur Terancam Tidak Ikut Pilkada
Sementara itu, Direktur Utama Marga Labdagati, Daud Illu kepada RakyatNTT.com mengatakan berdasarkan hasil survei, paket Kobul mempunyai elektabilitas sebesar 41,4%. Sedangkan Paket Sehati sebanyak 40,1%. “Yang belum menentukan pilihan atau memilih netral masih cukup banyak, yaitu sebesar 18,5 persen,” kata Daud.
Untuk pertanyaan tentang kecenderungan memilih, maka Paket Kobul mendapat elektabilitas sebesar 53,6% dan Sehati mendapat angka 46,4%. Margin of error dalam survei ini sebesar 2%. (rnc)
Bisa lembaga surveinya di cantumkan..?? Jgn sampai sumberitanya tidak jelas…
Pilkada di tunda bukan solusi, krn tidak yang menjamin vorana berakhit