oleh

Terobos Hujan dan Angin, Wali Kota Jeriko Kunjungi Para Korban Bencana Kota Kupang

Kupang, RNC – Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Kupang sejak Sabtu (3/4/2021) menyebabkan banyak korban. Ratusan rumah di Kota Kupang mengalami rusak ringan, sedang hingga berat. Tidak sedikit warga yang mengungsi.

Pada Minggu (4/4/2021), siang, di tengah guyuran hujan deras, Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore memantau kondisi warganya, khususnya yang terdampak bencana. Ia mengawali kunjungannya di Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama.

Wali Kota didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Lodowick Djungu Lape dan Lurah Fatubesi, I Wayan Astawa menyusuri gang-gang sempit dan melintasi luapan air sungai yang menggenangi pemukiman warga di RT 16 dan RT 17.

Tak hanya itu, Wali Kota juga sempat berdiskusi dengan warga sembari menanyakan berbagai kebutuhan warga. Di kelurahan itu, nampak sejumlah rumah digenangi air setinggi lutut orang dewasa.

Warga yang rumahnya digenangi air tampak mencoba menahan luapan air dengan membuat tanggul menggunakan tripleks. Barang-barang juga disimpan di tempat yang lebih tinggi agar tidak basah.

BACA JUGA: Pascabadai Seroja, Waspada Gelombang Ekstrem di Perairan NTT

Wali Kota Jeriko meminta agar warga terus waspada di tengah cuaca esktrem dan langsung melapor jika membutuhkan penanganan lebih lanjut. Pemkot siap memberikan bantuan untuk warga terdampak bencana. “Mari semua warga Kota Kupang tetap wasapada dan saling mendukung dan menolong satu sama lain. Tuhan memberkati kita semua,” katanya.

Pada kesempatan itu, wali kota juga memberikan bantuan sembako kepada warga yang berada di tempat pengungsian. Sebagai upaya tanggap darurat, Pemkot membuat tenda-tenda dan menyiapakan beberapa hotel sebagai lokasi evakuasi warga.

“Kita terus bekerja untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak banjir dan angin kencang,” kata wali kota.

Baca Juga:  Pj. Wali Kota Minta Pertahankan Predikat Kota Toleran

Untuk diketahui, di Kelurahan Fatubesi sendiri warga yang terdampak banjir sejumlah 64 kepala keluaraga. Saat ini mereka dievakuasi sementara di Gedung SD Inpres Oeba 2 dan 3. (rnc04)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *