Tiga Perusahaan di Kabupaten Kupang Kirim Ribuan Ton Garam ke Luar NTT

Ekonomi, Kabupaten Kupangdibaca 453 kali

Oelamasi, RNC – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memanen garam di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Senin (14/8/2023). Panen garam ini dilaksanakan di 3 lokasi tambak, yakni PT Timor Livestock Lestari di Desa Nunkurus, PT. Tjakrawala Timur Sentosa di Kelurahan Babau, dan PT Garam Terang Indonesia di Desa Merdeka.

“Yang kita lakukan panen garam hari ini sebagai persiapan yang sangat baik untuk menuju pemenuhan kebutuhan pangan khususnya kebutuhan garam kita baik dari tiga perusahaan di Kabupaten Kupang ini dan juga PT. Cheetham Garam Indonesia di Kabupaten Nagekeo. Ini merupakan hasil baik atas kolaborasi dan bekerja sama pemerintah, pihak swasta dan masyarakat untuk pemanfaatan potensi lahan kita dalam hal memproduksi garam konsumsi maupun garam industri,” kata Gubernur VBL.

Ia mengatakan kebutuhan garam secara nasional sangat tinggi. Oleh karena itu, diita harapkan NTT terus mengembangkan produksi garam dengan standar dan kualitas yang baik, sehingga mampu memenuhi kebutuhan nasional. “Garam ini sangat dibutuhkan banyak pihak mulai dari konsumen rumah tangga hingga pada industri. Kita punya lahan dan itu jadi potensi besar maka harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat kita dan untuk peningkatan ekonomi,” ungkap gubernur.

Gubernur juga mengapresiasi produksi garam oleh PT Timor Livestock yang berada di Desa Nunkurus. Produksi dari ketiga perusahaan ini sudah mencapai standar yang sangat baik. “Produksinya juga baik dan terus berlanjut serta di sini kadarnya NaCl-nya sudah 96% kita harapkan dapat mencapai 97% sebagai garam industri,” kata VBL.

Ia berharap pengembangan dan produksi garam dari Provinsi NTT terus ditingkatkan, sehingga nantinya pada tahun 2030 sudah bisa memenuhi kebutuhan nasional. Hal ini menurutnya dibutuhkan kerja keras semua pihak.

Sementara itu, Direktur PT Timor Livestock Lestari, Dwi Ken Hendrawanto menjelaskan, luas lahan yang dimiliki PT Timor Livestock seluas 600 Ha. Lahan ini sudah dikelola selama 4 tahun. Namun ada beberapa kendala yaitu terjadinya fenomena alam la nina dan juga bencana seroja pada tahun 2021 lalu. “Kita saat ini sudah hasilkan 5.000 ton garam. Dalam waktu dekat kita harapkan dapat mengirimkan 30.000 ton ke Pulau Jawa untuk pengolahan industri,” katanya.

Dwi juga menambahkan, pihaknya juga mempekerjakan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja. “Mayoritas pekerja disini dari penduduk lokal dan juga beberapa tenaga ahli yang kita miliki,” ujar Dwi.

“Kita harapkan dari sini juga bisa menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan adanya produksi garam di NTT yang juha didukung oleh pemerintah,” tutupnya. (*/rnc)

Editor: Semy Rudyard H. Balukh

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *