oleh

Tim DVI Identifikasi 3 Korban Sriwijaya Air SJ182, Termasuk Kopilot

Jakarta, RNC – Polri kembali mengidentifikasi tiga jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Ketiganya teridentifikasi lewat pemeriksaan sidik jari dan ditemukannya 12 kesamaan.

“Ada tiga korban yang bisa kami identifikasi. Dari empat kantong mayat yang diserahkan kami untuk diperiksa, ternyata satu kantong mayat itu ada bagian merupakan satu tubuh sehingga sebenarnya ini ada tiga korban yang kami dapatkan,” kata Kapus Inafis Polri Brigjen Hudi Suryanto di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021) dilansir detikcom.

Jenazah pertama atas nama Ashabul Yamin berjenis kelamin laki-laki, warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ashabul terdaftar dalam manifes nomor 40.

“Pertama namanya Ashabul Yamin. Ini teridentifikasi dari kantong mayat dengan nomor 0072 dan 0029. Ternyata dua kantong ini ada dua bagian tubuh yang sebetulnya merupakan satu,” jelasnya.

“Ini sesuai nomor manifes di daftar, yaitu nomor manifes 40. Sehingga diyakini bahwa korban benar-benar terdaftar naik Sriwijaya Air. Dari sidik jari yang kami ambil dari korban tersebut dan sidik jari e-KTP yang ada di database kita ini bisa teridentifikasi ditemukannya 12 titik persamaan, satu dari e-KTP, satu sidik jari korban jempol kanan. Jadi untuk identifikasi yang mudah jempol dan telunjuk,” lanjutnya.

BACA JUGA: Akhirnya Black Box Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan!

Jenazah selanjutnya atas nama Fadly Satrianto, yang diketahui merupakan kopilot pesawat Sriwijaya Air SJ182. Ia merupakan warga Surabaya, Jawa Timur.

“Kemudian korban kedua atas nama Fadly Satrianto, Surabaya, 6 Desember 1962, laki-laki, agama Islam, alamat Teluk Penangjung 17 RT 4 RW 5 di daerah Jawa Timur. Ini terdaftar pada nomor manifes 31. Dan ini ternyata adalah kopilot Sriwijaya. Kami sudah melakukan perbandingan sidik jari. Ini yang kami dapat e-KTP telunjuk kanan dan satu yang berhasil identifikasi dari potongan body part yang kita dapatkan identik 12 titik persamaan. Tadi ada di label 0020,” ucapnya.

Terakhir, korban atas nama Khasanah warga Pontianak, Kalimantan Barat. Sama seperti dua korban sebelumnya, tim Inafis menemukan 12 titik kesamaan melalui sidik jarinya.

“Ketiga dari kantong mayat label 0040 atas nama Khasanah, Lamongan, 28 Desember 1970, perempuan, agama Islam, alamat Gang Lontoro Jalur 3, RT 5 RW 5 Kecamatan Pontianak, Kalimantan Barat. Terdaftar sebagai penumpang nomor manifes 28. Ini sudah kami perbandingkan dengan sidik jarinya jempol kanan antara di e-KTP dan yang ada di kantong mayat tersebut alhamdulillah kita temukan 12 titik,” ucapnya.

(*/dtc/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *