Total Investasi Shrimp Estate di Sumba Timur Rp7,5 Triliun

Ekonomi, Sumba Timurdibaca 249 kali

Kupang, RNC – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono di Gedung Mina Bahari I Ruang Rapat ZEE, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Rabu (15/3/2023).

Gubernur dan rombongan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan membahas pembangunan kawasan Budidaya Udang Terintegrasi (Integrated Shrimp Farming) di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.

Dalam penjelasannya, Wahyu Trenggono mengatakan rencana pembangunan kawasan tersebut tidak hanya digunakan untuk budidaya udang, tetapi akan didorong menjadi sebuah kawasan industri.

“Dari sisi lahan rasanya sudah yang terbaik, karena berada di atas laut, karena kalau budidaya udang yang paling bagus itu bukan yang rata dengan laut tetapi harus di atas dari laut. Kita harapkan, dapat berjalan dengan baik dan juga dibantu dan diperhatikan serta diawasi dengan baik oleh Pemerintah Provinsi NTT,” ungkapnya.

Ia menambahkan di lokasi tersebut selain ada processing, limbah/sampah berupa kulit harus diubah menjadi kolagen. Ditargetkan tahap I dengan 500 hektar akan selesai pada 2024. Total investasi di lokasi tersebut mencapai Rp7,5 triliun.

“Kalau seperti Sumba Timur nanti berhasil kita bangun, dan misalkan ke depannya kita punya 10 lokasi budidaya yang sama, maka kita bisa mengalahkan industri udang Ekuador,” kata menteri Wahyu.

Ia berharap semua proses mulai dari tender segera dilaksanakan sehingga pekerjaan selanjutnya juga dapat dikerjakan. Setelah tender selesai, Pemerintah Provinsi NTT diminta menyuplai listrik. Termasuk membangun perumahan. “Nanti di situ ada real estatenya yang tertata dengan bagus, karena kerjanya di situ,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Dr. TB. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc juga menjelaskan saat ini prosesnya sudah masuk tahapan ke-8 yaitu Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) dan sudah selesai. Pihaknya sedang menempuh di tahapan ke-9 dan ke-10 yaitu Lelang Rancang Bangun dan Lelang Manajemen Konstruksi.

“Jadi untuk menuju ke tahapan 9 dan 10 persyaratannya 1 kalau kami sudah ada Kepmen Desain and Build yang akan ditandatangan oleh Pak Menteri kemudian lahan juga sudah clear and clean. Kalau ini tercapai maka selanjutnya kami akan melobi teman-teman di Kemenkeu terkait dengan lelang KSA,” kata Dirjen Perikanan Budidaya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat turut mendukung berbagai proses dan tahapan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dalam proses pembangunan Budidaya Udang Terintegrasi (Integrated Shrimp Farming) di Kabupaten Sumba Timur. Ia menegaskan akan membantu semaksimal mungkin terkait beberapa persoalan yang menjadi kendala dalam pembangunan tersebut seperti suplai listrik dan lahan.

“Pemerintah Daerah akan mendukung program dan kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dengan menfasilitasi ketersediaan lahan. Terkait dengan suplay listrik kami akan bekerjasama dan mendatangkan tenaga ahli dari China,” ungkap Gubernur VBL.

Untuk diketahui Integrated Shrimp Farming merupakan perwujudan besar dari pengembangan Budidaya Udang Berbasis Kawasan yang telah terlebih dahulu dilakukan dan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 9 Maret 2023 lalu di Kebumen, Jawa Tengah. Konsep pembangunan yang diterapkan pada Integrated Shrimp Farming adalah terintegrasi dari hulu ke hilir dalam satu kawasan.

Adapun Zona Hulu adalah Hatchery dan pabrik pakan, lalu Zona Budidaya (On Farm) yang merupakan kawasan pembangunan tambak, dan Zona Hilir berupa Coldstorage, pabrik es dan pabrik styrofoam. Kemudian ada juga Zona Fasilitas Umum yang terdiri dari kantor, rumah ibadah, jalan, rumah karyawan, dan lain-lain.

Pembangunan Integrated Shrimp Farming akan menghasilkan banyak dampak seperti meningkatkan devisa melalui ekspor, penerimaan pajak (PNBP dan PAD), menciptakan lapangan kerja dan multiplier effect lainnya.

Hadir dalam pertemuan bersama menteri KKP, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manopo, Staf Khusus MKP Wahyu Muryadi, Sesditjen PDSPKP Machmud, Sesditjen Perikanan Tangkap Trian Yunanda, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT Christian Mboeik, Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga Anwar Pua Geno, Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Stefania T. Boro, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Prisila Q. Parera, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Timur Markus Windy, dan Kepala Badan Penghubung NTT Hendry Donald Librianto Izaac. (*/rnc)

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *