oleh

Update Data Bencana NTT: Korban Tewas 175 Orang, 24 Ribu Rumah Warga Rusak

Kupang, RNC – Pemerintah Provinsi NTT melalui Posko Tanggap Darurat mengumumkan data terbaru korban badai Seroja. Hingga Sabtu (10/4/2021) siang, tercatat 175 korban tewas dan 45 masih hilang.

Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Marius Ardu Jelamu melaporkan total yang terluka 153 orang, yang mengungsi 24.600 orang, yang terdampak sejumlah 80.328 orang.

Rumah yang rusak berat sejumlah 8.708, rusak sedang 4.633, rusak ringan 11.304 sehingga total 24.645 rumah dan yang terdampak 4.479 rumah. Fasilitas umum yang alami kerusakan 658. “Sampai dengan saat ini ada 18 kabupaten/kota yang melaporkan datanya. Sementara 4 kabupaten lainnya yakni Sumba Barat Daya, Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Nagekeo belum ada data yang masuk sama sekali,” jelas Marius.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengatakan, pemerintah provinsi (pemprov) akan menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mempercepat upaya relokasi warga dari lokasi-lokasi bencana yang rusak parah ke lokasi baru yang disiapkan pemerintah daerah.

BACA JUGA: Ratusan Perahu Rusak, Nelayan Minta Segera Didata dan Dibantu

“Bagi rumah-rumah warga yang rusak di tempat-tempat yang sama sekali rawan (bencana) ke depannya, maka mereka harus direlokasikan ke tempat lain yang lebih aman. Tentu saja untuk ini, kami (pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten,red) harus kerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat supaya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, ” kata Wagub JNS.

Menurut Wagub Nae Soi, keterlibatan tokoh-tokoh tersebut dibutuhkan untuk melakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat supaya mereka mau untuk segera pindah ke lokasi baru yang ditetapkan pemerintah daerah.

“Karena bisa terjadi mereka akan pertahankan bahwa mereka itu sudah turun temurun menetap di situ. Karena itu kami minta kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat untuk sama-sama dengan kami melakukan pendekatan kepada masyarakat supaya mereka mau direlokasikan ke tempat lain. Pembangunan rumah-rumah yang direlokasikan itu full ditanggung oleh pemerintah pusat,” jelas Wagub.

“Pemerintah Pusat melalui BNPB akan berikan bantuan 50 juta rupiah bagi rumah yang rusak berat, 25 juta rupiah rusak sedang dan 10 juta rupiah rusak ringan. Sementara untuk yang meninggal akan diberikan santunan oleh pemerintah pusat, ” tambah Wagub.

(*/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *