Kupang, RNC – Seorang pasien anak yang meninggal di RSUD SK Lerik, Sabtu (12/2/2022) diduga karena terlambat ditangani viral di media sosial sejak Minggu (13/2/2022). Foto pasien anak ini diposting oleh akun bernama Loy Pandawa.
Dalam postingan tersebut, Loy mengatakan pasien ini meninggal akibat tidak ditangani pihak RS karena keluarga pasien terlambat membayar administrasi. Loy juga meminta agar ada perhatian Wali Kota Kupang terhadap manajemen RSUD SK Lerik.
Terkait hal ini, Direktris RSUD SK Lerik, dr. Marsiana Halek yang dikonfirmasi RakyatNTT.com, Minggu (13/2/2022) malam, menjelaskan pihaknya sudah menelusuri informasi terkait pasien balita tersebut. Berdasarkan data yang ada, pasien tersebut masuk IGD RSUD SK Lerik pada Jumat (11/2/2022) pukul 12.25 Wita dan meninggal Sabtu (12/2/2022) pukul 18.15 Wita. “Pasien saat masuk RS dalam keadaan dehidrasi berat karena terlambat dibawa oleh keluarga ke RS,” kata dr. Marsiana Halek.
Menurutnya, sesuai standar pelayanan, maka petugas IGD, yakni dokter dan perawat segera melakukan pertolongan dan penanganan dengan prioritas pada perbaikan cairan tubuh pasien. Dan dalam penanganan tersebut, pihak RS fokus pada penanganan emergency. Sama sekali tidak menyinggung tentang biaya perawatan.
Setelah mendapatkan hasil laboratorium, pasien tersebut dipindahkan ke ruang isolasi intensif untuk penanganan lebih lanjut. “Bahwa pihak RS sudah mengerahkan segenap upaya untuk menolong pasien namun Tuhan lebih berkehendak lain. Bahwa dengan melihat postingan yang dilakukan oleh Loy Pandawa, kami merasa kecewa karena yang bersangkutan tidak melakukan konfirmasi terhadap RS Kota untuk mendapatkan informasi yang lebih valid,” jelas dr. Marsiana.
Ia mengatakan, pihaknya sangat memaklumi kedukaan dari pihak keluarga. Pihak RS juga ikut bersedih atas meninggalnya balita tersebut. Ia berharap ke depan bagi siapapun yang menyampaikan informasi di media sosial, sebaiknya melakukan konfirmasi secara baik guna mendapatkan data yang lengkap dan benar, sehingga tidak merugikan pihak lain.
Informasi lain menyebutkan, pasien balita ini belakangan diketahui terkonfirmasi positif covid-19, sehingga dirawat di ruang isolasi. Karena covid-19, maka biaya-biaya yang dikeluarkan telah dikembalikan pihak RS. Hingga berita ini diterbitkan, pihak keluarga pasien belum berhasil dikonfirmasi.
(*/rnc)
Turut Berdukacita utk keluarga pasien. RS mestinya lebih tingkatkan pelayanan karena mengurus nyawa mc,,