Kupang, RNC – Warga Kelurahan Nunhila meminta agar bantuan lapak ikan dari Program International Fund For Agriculture Development (IFAD) di wilayah tersebut kembali difungsikan. Permintaan tersebut disampaikan dalam dialog bersama Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH yang berkantor di Kelurahan Nunhila, Senin (17/10).
Tokoh masyarakat Nunhila, Oki Radja Wele, berharap lapak ikan yang sudah dibangun di tempat yang dulunya lapangan voli tersebut, bisa digunakan oleh para penjual ikan secara maksimal. Diakuinya saat ini masih ada para penjual ikan menjajakan jualannya di sepanjang jalan utama, sehingga lapak ikan tersebut terkesan mubazir, karena sudah tidak lagi dimanfaatkan.
Lapak ikan yang dimaksud adalah bantuan tempat berjualan bagi penjual ikan di kelurahan tersebut yang dibangun beberapa tahun silam lewat Program International Fund For Agriculture Development (IFAD). Program ini bertujuan untuk membantu pembangunan pertanian dan mengatasi masalah pangan di negara berkembang dengan sasaran utama adalah petani yang tergolong di bawah garis kemiskinan agar dapat meningkatkan pendapatannya.
Kelurahan Nunhila telah ditunjuk sebagai salah satu kelurahan penerima manfaat di Kota Kupang. Namun dalam perjalanannya, bantuan lapak ikan yang dibangun lewat program itu dinilai tidak dimanfaatkan secara baik oleh para penjual ikan setempat.
Menanggapi permintaan tersebut Penjabat Walikota Kupang menyampaikan lapak ikan yang ada sekarang ini telah dicatat sebagai aset sebagaimana peruntukkannya. Menurutnya tentu dalam perencanaan pembangunan lapak ikan tersebut, telah melalui berbagai proses komunikasi dan kajian. Oleh sebab itu Pemerintah Kota Kupang sangat mendukung agar para penjual ikan di Kelurahan Nunhila kembali memanfaatkan lapak ikan yang ada. Bahkan menurutnya pemerintah akan menata lebih baik dari sebelumnya.
“Kita dukung agar saudara-saudara kita para penjual ikan bisa memanfaatkan fasilitas yang ada. Kita tata kembali dan lengkapi dengan tempat sampah yang memadai. Prinsipnya adalah fasilitas tersebut tidak hanya menjadi wadah namun lebih dari itu harus memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat dan sekaligus menjadi bagian penting dan contoh kebersihan lingkungan yang sedang diupayakan oleh Pemerintah Kota Kupang saat ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut George yang juga lahir dan dibesarkan di Nunhila itu meminta Lurah dan Camat segera bekerja sama dengan instansi lain, agar bisa cepat melakukan penataan dan menghimbau kepada para penjual ikan untuk kembali berjualan di lapak-lapak mereka, melakukan edukasi berbagai pengetahuan bagaimana menyediakan dan menjaga agar stok ikan tetap segar atau berkualitas baik, serta memfasilitasi para penjual untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat dan aman bagi lingkungan masyarakat sekitarnya.
Terkait dengan fasilitas olahraga yang kemudian beralih fungsi menjadi lapak ikan saat ini, menurut Geroge sebenarnya Kelurahan Nunhila sudah memiliki lapangan voli baru yang berlokasi di Batu Kepala sebagai kompensasi dibangunnya lapak ikan tersebut. Karena itu, menurutnya perlu ada kreativitas baru yang melibatkan semua unsur di kelurahan, untuk menginisiasi berbagai kegiatan olah raga seperti kompetisi voli antar kelurahan, festival budaya dan berbagai even yang berhubungan dengan pendidikan seperti cerdas-cermat dan lain-lain.
Kreativitas tersebut, menurutnya harus masuk dalam kalender even kelurahan, kemudian dipublikasi secara baik lewat website atau papan informasi lainnya, agar semua orang dapat mengakses informasi tersebut, supaya berdampak pada sektor lainnya seperti hidupnya pelaku UMKM di kelurahan ini.
Seperti dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, saat Penjabat Walikota Kupang berkantor di kelurahan, sejumlah aspirasi menjadi perhatian warga. Antara lain usulan terkait dengan pentingnya kantor lurah yang representatif, drainase di sekitar Jalan Pahlawan, gedung SD Nunhila yang hanya satu-satunya di kelurahan tersebut perlu renovasi. Selanjutnya, inisiasi kuburan tua Nunhila jadi situs sejarah dan berbagai rencana untuk membuat batas tanah kuburan, penghijauan di lokasi kuburan, jalur hijau, masalah kebersihan, pembenahan jalan kelurahan, lampu jalan, implementasi dana kelurahan dan beberapa usulan lain terkait dengan pembangunan reservoar.
Reservoar itu untuk menampung air dari mata air yang ada serta usulan perahu bagi nelayan di kelurahan tersebut. Dalam pertemuan tersebut Penjabat Walikota Kupang didampingi Sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Kota Kupang, Camat Alak dan Lurah Se-Kecamatan Alak.
(*/pkp/rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com