Jakarta, RNC – Sebanyak 187 kali gempa bumi susulan (aftershocks) mengguncang wilayah Manggarai-Flores NTT hingga Rabu pagi. Gempa susulan terjadi setelah gempa magnitudo 5,8 pada Senin (21/2) sekira pukul 19.35 Wib.
“Gempa susulan terbesar magnitudo 5,4 dan yang terkecil magnitudo 2,0,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono yang dihubungi di Jakarta, Rabu (23/2) dikutip dari merdeka.com.
Ia menjelaskan, rentetan gempa yang membentuk kluster seismisitas di utara Manggarai-Flores ini masih murni gempa susulan (aftershocks) dan bukan aktivitas swarm, karena ada gempa dengan magnitudo paling menonjol sebagai gempa utama (mainshock) dengan magnitudo 5,8 (21/2).
“Untuk menentukan aktivitas ini swarm atau bukan masih sedang kita analisis lebih lanjut,” katanya.
Swarm adalah serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil, dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi. Gempa jenis ini berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal.
“Yang pasti kluster ini berada di jalur Sesar Naik Flores (flores Back Arc Thrust) pada segmen yang dalam kondisi seismic gap,” katanya.
Wilayah Manggarai-Flores adalah kawasan kekosongan gempa besar dalam catatan sejarah gempa besar pemicu tsunami di NTT sejak tahun 1800-an, demikian Daryono.
(*/mdk/rnc)
Download Apps RakyatNTT.com sekarang di https://rakyatntt.com