Nakes di Kabupaten Kupang Curhat ke Gavriel Novanto Soal Kesulitan Akses Internet

Headline, Kabupaten Kupangdibaca 175 kali

Kupang, RNC – Kesenjangan akses internet masih jadi persoalan serius di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur. Padahal di era digitalisasi, jaringan internet merupakan kebutuhan vital untuk mendukung berbagai aktivitas termasuk di dalamnya pelayanan publik.

Di Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang misalnya. Empat desa di kecamatan tersebut yakni Oelbiteno, Pasi, Nonbaun dan Nunsae, masih diperhadapkan dengan persoalan kesenjangan akses internet. Miris memang, karena kecamatan di Kabupaten Kupang ini tidak jauh dari Kota Kupang, pusat ibukota NTT. Jaraknya kurang lebih 60 kilometer dari jantung kota provinsi kepulauan itu.

Akibat kesenjangan akses internet, pelayanan kesehatan di puskesmas, pelayanan publik di kantor desa atau kantor kecamatan serta urusan pendidikan, menjadi terganggu.

gasss
Iklan

Sengkarut masalah akses internet ini diketahui anggota Komisi DPR RI, Gavriel Novanto saat melakukan kunjungan kerja di wilayah Fatuleu Tengah, Rabu (20/11/2024). Dalam kunker tersebut, Gavriel Novanto bersama Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Tri Haryanto didampingi Kadis Kominfo NTT, Frederik Koenunu dan anggota DPRD Kabupaten Kupang, Habel Mbate.

Saat meninjau dari dekat infrastruktur internet di Puskesmas Oelbiteno, Gavriel mendengar keluhan seorang dokter bernama Atika yang sudah setahun bertugas di puskesmas tersebut.

IMG 20241121 014313 scaled
Gavriel Novanto pose bersama para nakes dan staf di Puskesmas Oelbiteno, Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang.

Menurut dr. Atika, saat ini seluruh fasilitas pelayanan kesehatan termasuk puskesmas sudah diwajibkan menjalankan sistem pencatatan riwayat medis pasien secara elektronik. Faktanya, infrastruktur internet yang sudah terpasang di Puskesmas Oelbiteno sangat tidak menunjang.

“Di saat cuaca normal saja sinyalnya bermasalah, apalagi di musim hujan, petir dan badai. Kadang kita layani dulu pasien, input datanya kemudian,” sebut dr. Atika di hadapan Gavriel Novanto, Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Tri Haryanto, Kadis Kominfo NTT, Frederik Koenunu dan anggota DPRD Kabupaten Kupang, Habel Mbate.

dr. Atika menambahkan, dampak akibat tidak memadainya infratruktur internet paling terasa ketika ada pasien gawat darurat harus dirujuk ke rumah sakit. Nakes terpaksa pergi mencari sinyal untuk menelpon rumah sakit tujuan rujukan, serta meng-upload rekam medis elektronik.

lontar
Iklan

“Kalau mau konsultasi dengan rumah sakit rujukan, hp disimpan di jendela yang sinyalnya lumayan kuat. Kalau tidak, ya sampai di Camplong baru upload rekam medis elektronik, dan sebagainya,” terangnya.

“Jadi kami harap infrastruktur internet tidak sekadar pasang, tapi juga bisa digunakan saat hujan atau petir,” ungkap dr. Atika yang pada kesempatan itu didampingi Kasubag Tata Usaha, Ronny Manane.

Pada kesempatan yang sama, Kades Oelbiteno, Yeskial Naben juga mengungkapkan sederet persoalan berkaitan dengan kesulitan akses internet. Salah satunya adalah kendala yang dihadapi sekolah ketika melaksanakan UNBK.

“Kalau bisa, di Kecamatan Fatuleu Tengah dibangun satu tower sehingga persoalan ini bisa teratasi,” ungkap Kades Oelbiteno.

Merespon keluhan Kades Oelbiteno dan nakes, anggota DPR RI, Gavriel Novanto mengatakan, blank spot memang jadi persoalan di beberapa daerah NTT. Untuk itu, beragam keluhan warga terkait kesulitan akses internet akan jadi atensi untuk diperjuangkannya. Dia juga berharap keluhan warga menjadi catatan tim dari BAKTI Komdigi yang hadir pada kesempatan tersebut.

“Kita akan bekerja sama dengan teman-teman dari Komdigi. Kita harus formulasikan bagaimana agar lebih banyak lagi tower-tower BTS dipasang di NTT termasuk di Kabupaten Kupang,” ujarnya.

Khusus akses internet di Puskesmas Oelbiteno, Gavriel meminta tim BAKTI untuk segera membenahi perangkat yang sudah terpasang sehingga infrastruktur internet benar-benar berguna. Termasuk bisa digunakan saat hujan dan petir.

“Mohon segera dibetulkan karena sangat vital untuk menunjang pelayanan teman-teman nakes,” katanya.

korsa
Iklan

Menurut Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Komdigi, Tri Haryanto, untuk akses internet di Puskesmas Oelbiteno mesti dilakukan assessment lagi.

“Karena memang terindikasi uploading kecil yakni 2 mega, tapi downloading-nya 16 mega. Kita akan coba agar uploading dan downloading simetris, minimal sama sehingga pengiriman data rekam medik elektrik bisa lebih cepat,” jelas Tri Haryanto.

IMG20241120162825 scaled
Gavriel Novanto bersama Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Komdigi, Tri Haryanto saat meninjau gateway di PT Satelit Nusantara Tiga di Bolok, Kupang Barat.

Untuk diketahui, dalam kunker kali ini, anggota DPR RI Gavriel Novanto menyumbangkan perangkat internet gratis untuk GMIT Imanuel Oesao dan dua sekolah (SMP dan SMA) di Desa Nunsae. Selain itu, Gavriel Novanto juga meninjau gateway Satelit Nusantara Tiga di Bolok.

a1573a27 0c5a 48f1 9075 cbe2303729fb
Iklan

Kepada wartawan, Gavriel mengatakan, tujuan utama kunker kali ini adalah mendukung pemerintah dalam transformasi digital yang merata termasuk di daratan Timor.

Sebagai DPR RI, lanjut Gavriel, kunker kali ini juga bertujuan untuk mengawasi terkait penggunaan anggaran yang dikucurkan oleh negara.

“Sejauh yang saya amati, teman-teman dari BAKTI sudah melakukan yang terbaik. Tapi mengenai program internet gratis, segera bersama Komdigi kita akan evaluasi untuk memperbaiki sistemnya,” pungkasnya. (rnc)

Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com

8dc40be3 8dbd 465a a8ce db981a2db771
Iklan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *