So’E, RNC – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar rapat paripurna untuk mengumumkan pengusulan penetapan pasangan Bupati dan Wakil Bupati TTS terpilih periode 2025-2030, Jumat (7/2/2025).
Rapat tersebut menetapkan Eduard Markus Lioe, S.Ip., SH., MH., dan Johny Army Konay, SH., MH sebagai Bupati dan Wakil Bupati TTS terpilih untuk diusulkan ke pemerintah pusat melalui gubernur.
Rapat digelar sehari setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten TTS secara resmi menetapkan paket Bumy pada 6 Februari 2025 sebagai Bupati dan Wakil Bupati TTS terpilih. Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan pada 27 November 2024 lalu.
Pantauan RakyatNTT.com, rapat dipimpin Ketua DPRD Kabupaten TTS, Mordekai Liu, didampingi Wakil Ketua DPRD, Yoksan Benu, serta dihadiri oleh anggota DPRD lainnya, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Penjabat Bupati TTS, pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, serta perwakilan KPU dan Bawaslu Kabupaten TTS.
Ketua DPRD TTS, Mordekai Liu kepada awak media menjelaskan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, setelah penetapan oleh KPU, DPRD memiliki tugas mengumumkan dan mengusulkan nama pasangan terpilih kepada pemerintah pusat melalui Gubernur Nusa Tenggara Timur.
“Ada beberapa administrasi yang sudah kami selesaikan, dan saat ini tinggal satu item yang harus diselesaikan bersama Tata Pemerintahan (Tatapem) Pemda TTS. Kami pastikan, Senin berkas usulan ini sudah dikirim ke Pemerintah pusat melalui Gubernur, ” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ia mengatakan, masa jabatan bupati dan wakil bupati TTS periode 2019-2024 akan berakhir pada 14 Februari 2025. Oleh karena itu, ia berharap pasangan Eduard Markus Lioe dan Johny Army Konay segera dilantik untuk melanjutkan kepemimpinan bupati dan wakil bupati definitif. “Dengan harapan, kita dari lembaga DPRD dan semua stakeholder agar nantinya tetap kembali bersatu membangun Kabupaten TTS yang tercinta ini,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD TTS, Relygius L. Usfunan menyoroti tantangan besar yang akan dihadapi Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih rendah, angka stunting yang tinggi, serta kemiskinan ekstrem menjadi pekerjaan rumah utama bagi paket Bumy.
“Kita semua tahu bahwa permasalahan utama TTS saat ini adalah rendahnya PAD, sementara angka stunting dan kemiskinan ekstrem masih sangat tinggi. Ini menjadi tantangan besar bagi kepemimpinan baru untuk mencari solusi dalam meningkatkan PAD. Sebab dengan sistem dana transfer dari pusat yang terus berubah, kekuatan utama daerah ada pada PAD itu sendiri,” jelas politisi PKB itu.
Egy juga menekankan pentingnya stabilitas birokrasi dalam pemerintahan daerah. Ia berharap agar pemerintahan paket Bumy (Buce-Army) dapat menciptakan suasana birokrasi yang kondusif dan harmonis demi kelancaran pelayanan kepada masyarakat.
“Jika birokrasi gaduh dan tidak kondusif, tentu akan berdampak buruk pada pelayanan publik. Oleh karena itu, kita berharap agar pemerintahan yang baru dapat menciptakan ketenangan dalam birokrasi sehingga roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Dengan diumumkannya pengusulan penetapan ini, masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kini menantikan langkah-langkah strategis dari pemimpin baru mereka. “Harapan besar tertuju pada pemerintahan paket Bumy agar dapat membawa perubahan positif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjadikan Kabupaten Timor Tengah Selatan lebih maju dan sejahtera dalam lima tahun mendatang,” tutup mantan Wakil Ketua DPRD TTS itu. (rnc26)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com