Kupang, RNC – Memasuki usianya yang ke-9, RSUD S. K. Lerik Kota Kupang terus membenahi fasilitasnya. Termasuk melengkapi berbagai peralatan medis hingga dokter spesialis.
Pada 1 Agustus 2019 nanti, rumah sakit milik Pemerintah Kota Kupang ini akan merayakan ulang tahun ke-9. Walau baru 9 tahun, namun rumah sakit ini sudah mempunyai fasilitas yang lengkap. Baru saja dibangun dua gedung baru yang akan diresmikan tepat di HUT ke-8 pada 1 Agustus nanti.
Direktur RSUD S. K. Lerik, dr. Marsiana Halek kepada media ini, Rabu (24/7/2019) di ruang kerjanya, menjelaskan saat ini RSUD S. K. Lerik terus berbenah dan menargetkan naik ke tipe B. Bahkan, menurut dr. Lily-sapaan karib dr. Marsiana, baru-baru ini Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan penurunan tipe 12 rumah sakit di NTT. Namun, RSUD S. K. Lerik tidak mendapat rekomendasi penurunan tipe.
Ini dikarenakan fasilitas ruangan yang lengkap dan peralatan serta pelayanan yang memadai. “Kita targetkan naik ke tipe B makanya kita terus berbenah,” ujar dr. Lily.
Pada tahun 2018 dan 2019 ini, RSUD S. K. Lerik menambah berbagai peralatan canggih. Salah satunya adalah ventilator atau alat bantu napas. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sebanyak 5 unit. Ventilator yang dimiliki merupakan spek tertinggi yang tidak dimiliki rumah sakit-rumah sakit lain di NTT. Alat dengan merk yang sama dipakai oleh National University Hospital (NUH) Singapura yang digunakan untuk mendiang Ibu Ani Yudhoyono saat masih dirawat di rumah sakit tersebut.
Selain itu, RSUD S. K. Lerik juga mempunyai alat operasi katarak tanpa pisau yang bernama Phaco. Ini salah satu alat canggih yang melengkapi fasilitas di Poli Mata RSUD S. K. Lerik. “Kita sudah operasi mata banyak orang,” ujar dr. Lily.
Rumah sakit ini juga kini mempunyai fasilitas kamar operasi berstandar internasional. Ruangan ini terdapat di gedung baru yang sedang dalam persiapan untuk launching. Peralatan operasinya serba baru dan canggih. Pintu masuknya menggunakan sensor.
RSUD S. K. Lerik juga mempunyai autopulse yakni alat pijat jantung otomatis. Dengan menggunakan alat ini, maka memacu jantung tidak lagi secara manual atau tenaga manusia. Alat ini bekerja dengan sendirinya. Dengan demikian kecepatan dan kedalaman tekanan bersifat konstan. “Kita punya tiga unit. Dua sudah ready, satu masih dalam proses,” kata dr. Lily.
RSUD ini juga sudah memiliki alat kejut jantung otomatis (AED). Dengan alat ini, maka kejut jantung tidak lagi dilakukan manual. Tapi menggunakan alat dengan sistem digital. “Jadi alat ini bisa baca sendiri dan kejut sendiri. Ini sistem digital tapi sudah bisa pakai Bahasa Indonesia. Kita punya tiga unit,” ujarnya.
Untuk menunjang pelayanan yang maksimal dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih tersebut, RSUD S. K. Lerik membentuk Code Blue Team. Tim ini yang terdiri dari 15 orang sudah mengikuti ToT dan sebanyak 70 orang lainnya juga sudah mengikuti pelatihan. “Ini salah satu syarat untuk akreditasi. Dengan peralatan dan fasilitas yang lengkap pasien akan merasa nyaman,” kata dr. Lily. (rnc)
generic cialis 20mg ofloxacin que es la loperamide hydrochloride Despite Glaxo s disappointing results, the news isn t likely to dampen enthusiasm for immunotherapy, especially for a class of medicines known as immune checkpoint inhibitors that work by a different mechanism and are churning interest for their sometimes dramatic effect against melanoma and other cancers