Menia, RNC – Terkait permasalahan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Sabu Raijua, beberapa upaya telah dilakukan pemerintah yakni dengan melakukan permintaan penambahan kuota BBM kepada BPH migas di Jakarta. Permintaan itu dipenuhi oleh pihak BPH migas dengan melakukan penambahan kuota BBM pada tahun 2014 lalu. Pada tahun berikutnya hal yang sama dilakukan lagi sehingga ada penambahan kuota.
Hal ini disampaikan Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke ketika menyampaikan permohonan melalui surat bernomor: 541/88/EK-SR/IX/2019 tentang “Permintaan Penambahan Kuota BBM, tertanggal 16 September 2019, yang juga tembusan disampaikan kepada Gubernur NTT, Viktor Laiskodat.”
Rihi Heke mengatakan Gubernur menanggapi langsung surat tersebut. Bahkan Gubernur NTT pun tidak tinggal diam. Dirinya membantu upaya dan harapan Pemda Sabu Raijua untuk memperoleh tambahan jumlah BBM dengan melayangkan suratnya tertanggal 25 September kepada Kepala BPH Migas dan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) di Jakarta.
Ketua DPD Golkar Sabu Raijua ini mengatakan Gubernur melihat surat itu berdasarkan pertimbangan mengenai data kuota BBM tahun 2019 untuk Sabu Raijua yang jumlah setiap jenisnya yakni untuk premium berjumlah 2.539 kilo liter dan minyak tanah 727 kilo liter serta solar 802 kilo liter. Jumlah ini, menurut Bupati, sangat jauh dari kebutuhan yang sesungguhnya, apalagi jumlah kendaraan roda 2, roda 4 dan roda 6, dari luar kabupaten yang beraktifitas di Kabupaten Sabu Raijua terus mengalami peningkatan.
Hal ini karena aktifitas pembangunan dalam berbagai bidang sedang berjalan di Kabupaten Sabu Raijua.
Jadi, kata dia, ketersediaan BBM tidak sebanding dengan kebutuhan yang seharusnya. “Inilah akar permasalahan yang harus dipecahkan melalui permintaan penambahan kuota BBM, serta pembangunan depo BBM untuk mengatasi kekurangan dan kelangkaan BBM,” ungkap mantan Camat Kupang Timur ini.
Selain itu, depo BBM yang dimaksud yakni untuk mengantisipasi ketika terjadinya anomali cuaca ekstrim yang sering terjadi secara berulang-ulang kali di setiap tahunnya serta menjamin terjaga dan tersedianya tampungan BBM yang cukup dalam setiap saat untuk memenuhi kebutuhan di Sabu Raijua.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada investor yang berkeinginan akan menanamkan modalnya untuk membangun depo BBM. Dan investor tersebut adalah Alex Dimu yang nantinya akan bersinergi dengan Pemda Sabu Raijua. Selain dengan pihak investor, Pemda Sabu Raijua akan bersinergi dengan Bank NTT agar pembangunan depo dapat terwujud. Ia mengharapkan tahun 2020 nanti aktifitas pembangunan depo berkapasitas 1.000 kilo liter sampai 2.000 kilo liter dapat dimulai mengingat seluruh proses perizinan dan survei kelayakan lokasi, maupun persyaratan lainnya harus dipenuhi oleh pihak investor. (humas/rnc)