Maumere, RNC – Mungkin karena mereka berlatar belakang sekolah filsafat. Tak diragukan, pun berkualitas. Bukan memuji. Tapi itulah faktanya. Pelatihan Jurnalistik bagi kaum milenial yang diselenggarakan GMT Institute Jakarta, berlangsung seru. “Hujan” pertanyaan. Robert Kadang selaku pemateri, mengapresiasi antusias para frater. “Seru,” ungkap wartawan RakyatNTT.com itu, melihat aktifnya para peserta pelatihan. “Mungkin karena pengaruh hari Sumpah Pemuda,” celoteh Bung Vicky da Gomez, ketua panitia kegiatan. “Entahlah.., yang pasti beta senang lihat mereka bersemangat,” jawab Robert.
Banyak hal yang ditanyakan. Tentang dunia jurnalistik, tentunya. Tapi, mereka terlihat bingung dan terjebak. Manakala Robert mengatakan, “informasi dan berita”, apakah sama atau beda? Namun pada akhirnya, para mahasiswa IFTK Ledalero dan Universitas Nusa Nipa Maumere itu kini paham, jika karya jurnalistik bukanlah hoax. Sebab, Robert yang telah puluhan tahun berprofesi sebagai “kuli tinta” itu, mengajarkan cara membuat berita menggunakan rumus 5W plus 1H.
“Terima kasih untuk pelatihannya pak. Banyak ilmu dan pengalaman yang kami peroleh dari bapak, dan juga tim yang lain. Ini sangat memotivasi kami kaum muda milenial sekarang untuk terus berkarya dan berjuang,” japri Ft. Micky Moruk, SVD, sebagai bukti apresiasi peserta kepada GMT Institute Jakarta dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG), yang telah menginisiasi pelatihan tersebut.
Sekedar tahu, Pelatihan Jurnalistik bagi Kaum Milenial ala GMT Institute dan Yayasan Felix Maria Go itu, dihelat di Aula Heinrich Puskopdit Swadaya Utama, Keuskupan Maumere, Sabtu (28/10/2023). Kegiatan itu diikuti puluhan mahasiswa dari IFTK Ledalero Maumere dan Universitas Nusa Nipa Maumere. “Terima kasih GMT Institute,” ujar mereka serempak usai pose bersama. (*/robert kadang)
Seru, “Hujan” Pertanyaan di Pelatihan Jurnalistik GMT Institute
