Kupang, RNC – Musywarah Cabang (Muscab) Serentak Partai Demokrat region Timor, Rote, Sabu dan Alor yang dilaksanakan di SoE, Kabupaten TTS, berlangsung alot, khususnya untuk DPC Kabupaten Kupang. Terjadi keributan dalam proses verifikasi kepesertaan Muscab.
Terkait hal ini, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Kupang, Winston Rondo yang dikonfirmasi RakyatNTT.com, membenarkan alotnya pelaksanaan Muscab. Ia mengatakan Muscab Demokrat Kabupaten Kupang akhirnya ditunda sementara waktu.
“Karena DPP akan melakukan penelitian lebih lanjut dan koordinasi matang dengan pihak terkait, baik DPD maupun DPC terkait dengan pemberhentian 14 DPAC kabupaten Kupang,” kata Winston.
Dijelaskan, Muscab deadlock ketika para peserta berdebat tentang keputusan DPD yang memberhentikan 14 PAC. Sejumlah peserta tetap berpatokan pada instruksi Ketua Umum Nomor 05 tanggal 19 Februari 2021 poin 2 yang menyatakan dengan tegas bahwa DPD hanya memperpanjang SK dari pengurus DPAC yang ada. Penggantian dilakukan apabila ketua PAC tersebut meninggal dunia, berhalangan tetap seperti mengundurkan diri, sakit permanen dan atau persoalan hukum. “Selain itu, semua DPAC yang aktif harus diperpanjang. Sedangkan fakta yang dialami di Kabupaten Kupang itu DPAC yang aktif justru digantikan dan diganti dengan orang baru. Ini yang jadi pangkal soal tentang kepesertaan Muscab. Ini yang terjadi di Muscab tadi malam yang dipimpin Sekretaris BPOKK DPP Partai Demokrat, Rocky Amu,” jelas Winston.
Menurutnya, karena karena tidak ada titik temu, DPP pun memutuskan melakukan konsultasi dengan pimpinan DPP di Jakarta. Keputusan DPP pun sudah disampaikan kepada forum, Kamis (19/5/2022) pagi, yang isinya memberi waktu kepada DPP untuk meneliti lebih lanjut. Oleh karena itu, Muscab Kabupaten Kupang ditunda. Dari 9 Muscab sedaratan Timor, Rote, Sabu, dan Alor, Kabupaten Kupang jadi satu-satunya Muscab yang ditunda pelaksanaannya.
“Kami sebagai DPC Kabupaten Kupang berharap ada keadilan dari DPP. Sebagai DPC Kabupaten Kupang berharap pimpinan partai tingkat pusat memberi apresiasi terhadap para pejuang partai yang sudah berdarah-darah dan berkeringat di tingkat PAC yang sudah 5 tahun ini mempersembahkan 4 kursi di DPRD. Kami akan bekerja sama penuh untuk memastikan bahwa proses penelitian oleh DPP berlangsung dengan baik,” tambah mantan Ketua Komisi V DPRD NTT ini.
Ia juga mengatakan dalam masa transisi ini, pihaknya masih bertanggungjawab memimpin dan menggerakkan roda partai. Soal Muscab, kata Winston, merupakan dinamika yang biasa di tubuh Partai Demokrat. “Kami berharap semua pihak lapang dada dan legowo apapun yang diputuskan DPP. DPP juga menyatakan akan bersikap adil,” katanya.
Untuk diketahui, sebanyak 14 ketua DPAC Demokrat di Kabupaten Kupang diberhentikan oleh DPD Demokrat NTT. Ke-14 DPAC tersebut, yakni Sulamu, Amfoang Selatan, Amfoang Barat Daya, Amfoang Utara, Amarasi Selatan, Amfoang Tengah, Amarasi Timur, Amabi Oefeto, Amabi Oefeto Timur, Fatuleu Tengah, Fatuleu Barat, Kupang Timur, Kupang Tengah dan Semau.
(rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com
kalau model kepemimpinan tangan besi main pecat tampa kesalahan saya yakin demokrat semakin di tingagalkan kader dn simpatisan muaranya pemilu 2024 perolehan kursi legislatif turun..