Apa Pendapat Perencana Keuangan Soal Trading Robot?

Ekonomidibaca 227 kali

Jakarta, RNC – Praktik robot trading kini makin menjemur dan mudah ditemui oleh masyarakat. Mulai dari yang menawarkan trading kripto, forex, hingga komoditas.

Mekanisme robot trading ini adalah dengan memanfaatkan algoritma dalam platform trading dengan tujuan agar aplikasi tersebut nantinya bisa berjalan secara otomatis atau melakukan transaksi tanpa instruksi manual pengguna. Sehingga pengguna hanya cukup memantau, sedangkan robot berjalan secara otomatis.

Sayangnya, maraknya aktivitas ini menimbulkan peningkatan kasus kerugian. Salah satu yang kemarin cukup ramai adalah tentang kasus Sunton Capital yang dianggap scam, alih-alih memberi profit yang dijanjikan, mereka malah melakukan penipuan.

Perencana Keuangan Finansialku, Shierly, S.E., MBA., CFP® mengatakan “karena saat ini robot trading sedang ramai, kita perlu berhati-hati karena banyak ditunggangi oleh perusahaan yang kurang bermanfaat. Bahkan memanfaatkan situasi untuk menawarkan investasi yang keuntungannya tinggi sekali.”

Ia juga menambahkan salah satu tanda bahwa perusahaan berpotensi scam adalah menawarkan profit tinggi dengan modal rendah, bahkan ada perusahaan yang berani mengklaim rata-rata profit mereka adalah 5% per hari.

“Investasi mana tuh yang profitnya bisa setinggi itu? Bisa saja dalam satu bulan sudah balik modal. Kalau seperti itu, berarti akan banyak orang yang jadi kaya dengan cepat. Harus diingat pula, semakin tinggi profit maka risiko juga akan tinggi,” ujar Shierly.

Shierly mengatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh investor sebelum melakukan robot trading adalah:

Pahami Sistemnya

Dalam aktivitas robot trading ini ada kurang lebih 4 jenis sistem yang umum ditemukan. Pertama, expert advisor sistem ini berjalan berdampingan di sisi klien dan diibaratkan sebagai penasihat. Kedua, copy trade sistem ini meniru pergerakan trading dari trader yang dianggap sudah pro.

Ketiga, multiple account manager sistem ini adalah kombinasi keduanya. Keempat, percentage allocation money management sistem ini menggunakan seorang manajer yang mengelola uang klien dan saatnya profit, manajer akan berbagi profit dengan klien.

Legalitas Broker

Kita harus tau broker investasi ini secara legalitas sudah jelas atau belum. Di Indonesia sendiri, bursa perdagangan forex dan komoditi itu di bawah Kementerian Perdagangan, tepatnya pada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Tidak semua broker bisa dapat izin berdagang di Indonesia. Maka dari itu, perlu mengetahui legalitas broker perusahaan trading yang kita pilih.

Jadi, apakah Anda tertarik dengan robot trading?

(*/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *