Kupang, RNC – Calon Gubernur NTT nomor urut 01 Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyapa warga NTT melalui ruang media sosial TikTok dan Facebook.
Program live (langsung) yang dilakukan secara tiba-tiba ini ternyata mendapat sambutan luar biasa dari netizen NTT.
Puluhan ribu warganet tercatat meramaikan acara yang dilangsungkan pada Sabtu, 28 September 2024 siang.
Mereka tidak hanya warga yang bermukim di 22 kabupaten/kota di NTT. Ada juga warga Flobamora yang berada di sejumlah provinsi lain. Bahkan terdapat warga diaspora NTT yang bermukim di luar negeri.
“Selamat siang kaka-ade, basodara semua. Kaka Ansy doakan semuanya tetap dalam keadaan sehat walafiat. Tetap semangat,” sapa pasangan Jane Natalia Suryanto pada Pilkada NTT 2024 di awal acara.
Live TikTok itu berlangsung santai. Ansy menanggapi komentar-komentar netizen sambil menikmati Pisang Raja.
Menurut juru bicara Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut pisang yang sedang dinikmatinya dibeli saat dia berjalan santai di lokasi Car Free Day (CFD) di Jalan El Tari, Kupang, di pagi hari itu.
Ansy lantas menanggapi komentar dari sejumlah netizen. Komentar paling umum adalah tagline “Manyala Kaka” yang digaungkan Ansy-Jane.
“Kaka Ansy mau kasih tahu kalau bapanya Kaka Ansy sekolah SD dan SMP di Kota Larantuka. Kaka Ansy punya kakek dulu polisi di Boru,” ungkap Ansy menanggapi komentar netizen asal Flores Timur.
“Kalau bicara Sumba Timur, bicara Waingapu kita ingat sapi Sumba Ongole,” lanjut politisi PDI Perjuangan ini.
Dia mengatakan saat menjadi anggota Komisi IV DPR RI dia pernah mengingatkan pentingnya pelestarian sapi Sumba Ongole melalui plasma nuftah.
Suara aspiratifnya menghasilkan dana bantuan sebesar 14 miliar rupiah untuk pengembangbiakan sapi ongole.
@Emi Bala menulis: “Semangat Kaka Ansy. Doa kami menyertaimu!”
“SBD (Sumba Barat Daya) menunggu kedatangan Kaka Ansy,” tulis pemilik akun Daniel Malo Umbu Pati.
Ansy menanggapi dengan menjanjikan akan berkunjung ke SBD dalam waktu dekat.
Ansy juga menyambut komentar netizen asal Atambua, Kabupaten Belu. Dia menjelaskan neneknya, Helena Bui Teu adalah perempuan asli Belu.
Kabupaten Belu adalah wilayah perbatasan dengan negara Timor Leste. Karena itulah mantan dosen dan presenter TV itu sering menyebut dirinya “Putra Perbatasan”.
Dialog virtual itu berlangsung sekitar 46 menit. Puluhan ribu netizen yang meramaikan live streaming medsos tanpa rencana itu menggambarkan dukungan dan harapan besar masyarakat NTT pada sosok Ansy Lema sebagai calon Gubernur NTT. (rnc)