Ruteng, RNC – Ketua DPC PKB Kabupaten Manggarai, Kosmas Banggut memberi gambaran terkait partai yang diajak kerjasama pada Pilkada Manggarai. Ia memberi bayangan kemungkinan menutup pintu bagi PDI Perjuangan, partai yang menaungi Bupati Heribertus G. L. Nabit.
Hal tersebut disampaikan Kosmas Banggut, saat mendaftar menjadi bakal calon Wakil Bupati Manggarai di Partai Demokrat beberapa waktu lalu.
“Pada prinsipnya PKB mengikuti sesuai dengan aturan. Kalaupun Pak Heri sudah mempersilakan saya keluar dari koalisi. Tetapi saya belum keluar karena komitmen PKB sampai akhir masa jabatan. Sampai kapan pun masa jabatan, kami selalu berada di situ,” ungkap Kosmas Banggut kepada sejumlah awak media.
Kosmas menyayangkan sikap Bupati Manggarai, Hery Nabit yang dengan mudah meminta partai koalisi untuk keluar hanya karena mengkritisi kebijakan yang dianggap keliru. Padahal, PKB bersama seluruh kader dan simpatisan telah bekerja keras memenangkan H2N pada Pilkada 2020 lalu.
“Tetapi bukan berarti tidak mengkritisi kebijakan-kebijakan tidak sesuai dengan konsep. Itu yang penting. Kemudian yang kedua, berbicara terkait dengan koalisi hari ini (Pilkada 2024) tentu saya harus mengikuti proses dari PKB sendiri,” jelas Kosmas Banggut.
Menurut Kosmas, sebagai partai pemenang dengan meraih suara terbanyak kedua di Pemilu 2024, PKB dalam Pilkada Manggarai kali ini mengusung kader sendiri.
“Itu ada prosesnya tetapi yang jelas PKB pasti harus mengusung kader. Itu sudah pasti. Singgah untuk soal kali saya pikir, ini yang kita harus mengikuti proses (Daftar di Demokrat),” katanya.
Singgung Koalisi dengan Demokrat
Kosmas Banggut memberi isyarat akan berkoalisi dengan Partai Demokrat pada Pilkada Manggarai 2024. Ia mengatakan, mulanya berencana mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati di Partai Demokrat. Namun saat tiba di sekretariat partai berlambang mercy itu, pikirannya berubah saat melihat Maksi Ngkeros datang dan dihantar ratusan pendukung. Maksimus Ngkeros adalah bakal calon bupati yang juga adalah kader Partai Demokrat.
“Apalagi Pak Maksi ini senior, sehingga ketika saya tanya tadi Pak Maksi mau daftar Demokrat dengan bakal balon bupati, sudahlah saya harus siap untuk mendaftar di Demokrat menjadi bakal calon wakil. Dari rumah niatnya untuk menjadi calon bupati, tapi sampai di sini sudah menjadi berbeda,” kata politisi asal Kecamatan Ruteng itu.
Sementara itu, saat diwawancara bersamaan, Maksi Ngkeros menyebut beberapa nama yang dianggap layak menjadi calon wakilnya antara lain Karolus Mance, Thomas Dohu, Paulus Jemarus, Kosmas Banggut dan Timotius Terang. Tiga nama terakhir yang disebutkan, kebetulah daftar di hari yang sama dengan Maksimus Ngkeros di Partai Demokrat.
Ketika ditanya siapa yang akan dipinang, Maksi tidak menyampaikan secara gamblang. Sementara pendaftaran secara bersamaan dengan tiga bakal calon wakil bupati, menurutnya momen itu terjadi karena ketiganya mempunyai pikiran dan rasa yang sama bahwa Manggarai dalam kondisi yang memprihatinkan.
“Paling penting kerja dulu, tingkatkan elektabilitas. Kalau Nanti dengan Pak Paul (Hanura) nama paketnya Mapan. Kalau dengan dengan Pa Timo Terang, Master, begitu pun dengan Pa Kosmas. Nanti kita liat,” pungkasnya (rnc23)