Kupang, RNC – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil memfasilitasi tiga program besar di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT. Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dyah Anita Prihapsari siapuntuk membangun komunikasi dengan pemerintah pusat agar tiga program sukses tersebut diperhatikan.
Pantauan RakyatNTT.com, Minggu (24/11/2024), dalam sambutan saat Musyawarah Daerah I DPD IWAPI NTT, Ketua Umum DPD IWAPI NTT, Dr. Inche D.P. Sayuna menyampaikan ketiga program yang difasilitasi DPD IWAPI NTT dan sukses membantu masyarakat serta membangkitkan aktifitas ekonomi rakyat yakni peluncuran produk beras Nona Bena, penyulingan air sehat di Desa Toineke, dan pembangunan pabrik penyulingan anggur perjamuan kudus di Amanuban Selatan.
“Ketiga program ini untuk menjawab kebutuhan serta sebagai strategi dalam mengangkat dan mendekatkan akses keuangan serta merubah sistem kerja masyarakat tradisional menjadi lebih inovatif. Salah satunya yakni program beras Nona Bena. Ini membantu petani yang selama ini terjebak dalam permainan rentenir yang membeli beras mereka dengan harga yang sangat murah,” jelas Inche.
Melihat persoalan tersebut, kata Inche, IWAPI NTT membangun komunikasi dengan Bank NTT melalui program Kredit Merdeka membantu petani untuk membeli dan menjual berasnya ke Bulog. “Berkat bantuan itu akhirnya kami luncurkan beras Nona Bena. Beras kami memenuhi syarat Bulog sehingga bisa dibeli oleh Bulog. Sebentar lagi kami akan jual terbuka untuk publik,” jelas Inche.
Selain itu, IWAPI NTT juga membangun kerja sama dengan Dinas PUPR NTT untuk menyediakan air minum sehat dan bersih di Desa Toineke melalui program penyulingan air bersih. Pasalnya wilayah tersebut masih kesulitan mendapat air baku yang layak karena air baku terasa payau. Bahkan air yang dihasilkan dari penyulingan bisa langsung dikonsumsi dari keran. “Hasil komunikasi yang kami bangun dengan dinas PUPR NTT mengalokasikan anggaran untuk pembangunan penyulingan air laut menjadi air bersih di sana sebesar Rp 1,1 miliar,” bebernya.
Ia menuturkan, IWAPI NTT juga memfasilitasi pembangunan pabrik penyulingan anggur perjamuan kudus yang bekerja sama dengan Perempuan GMIT di wilayah Amanuban Selatan.
“Selama ini masyarakat di sana memasak dan menjual sopi, tetapi mereka tidak tahu pengukuran kadar alkoholnya, sehingga kami kerja sama dengan anggota DPRD NTT menggunakan Pokir berhasil membangun sebuah pabrik penyulingan anggur perjamuan kudus yang terukur kadar alkoholnya,” pungkasnya.
Kendati demikian, Inche mengaku masih mengalami kendala khususnya di alat-alat pertanian untuk pembangunan sawah di Bena, seperti hand tractor, mesin panen, mesin penggiling padi dan sebagainya.
“DPD IWAPI NTT di masa kepemimpinan kami dari 2018-2023 juga konsisten dan fokus pada kepentingan organisasi yakni melakukan penguatan terhadap perempuan pengusaha agar tampil profesional di bidangnya, mendekatkan dan membuka akses untuk perempuan bagi lembaga keuangan dan pemerintah daerah, dan membuat program yang bisa membuka jaringan lebih luas kepada teman-teman pengusaha di IWAPI,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dyah Anita Prihapsari, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT, Endang Lerrich, Ketua KADIN NTT, Bobby Lianto, dan puluhan tamu undangan.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP IWAPI, Dyah Anita Prihapsari dalam konferensi pers, mengapresiasi gagasan IWAPI NTT yang dipimpin oleh Inche DP Sayuna. Ketiga program tersebut sangat inovatif dan harus didukung oleh Pemerintah. Khusus beras Nona Bena, akan disampaikan DPP IWAPI kepada Menteri Pertanian karena diperlukan sejumlah perlengkapan pertanian.
“Kami akan membantu komunikasikan dengan Menteri Pertanian RI dan Badan Pangan Nasional terkait kebutuhan alat dan mesin pertanian yang dibutuhan untuk mendukung produksi beras Nona Bena,” kata Ketua Umum DPP IWAPI, Dyah Anita Prihapsari.
Ia berharap dengan bantuan yang nanti diberikan itu dapat meningkatkan jumlah produksi beras Nona Bena. “Saya pikir ini semua program masuk prioritas kementerian sehingga pasti dibantu Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Pertanian,” tegasnya.
Wanita yang akrab disapa Nita Yudi itu mengaku bangga dengan DPD IWAPI NTT yang telah menggagas tiga program penting yang sangat dibutuhkan masyarakat NTT ini.
Sedangkan untuk program penyulingan air bersih sehat, kata Nita, DPP IWAPI akan menyampaikannya kepada Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Hal yang sama pun tentang pabrik penyulingan anggur perjamuan kudus juga akan disampaikan kepada Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang.
“Kami akan sampaikan. Kami juga baru tahu ini, jadi nanti kami minta DPD IWAPI NTT untuk membuat video dan proposalnya untuk kami bawa dan komunikasikan dengan pemerintah pusat,” ungkapnya. (rnc04)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com