Waspada! Dua Subvarian Omicron Masuk Indonesia, Ini Gejalanya

Headline, Humanioradibaca 147 kali

Jakarta, RNC – Beberapa hari terakhir tren kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut masuknya dua subvarian baru Omicron yakni BA.4 dan BA.5 diduga kuat menjadi penyebab COVID-19 kembali naik, disertai efek liburan pasca Lebaran.

“Jadi kita konfirmasi bahwa kenaikan ini memang dipicu oleh adanya varian baru. Dan ini juga yang terjadi sama di negara-negara di luar Indonesia,” beber Menkes Budi dalam konferensi pers, Senin (13/6/2022) seperti dilansir dari detikcom.

Diketahui, kedua subvarian ini telah ditemukan di DKI Jakarta dan Bali. Muncul dugaan keduanya lebih mudah lolos dari kekebalan.

Seperti apa gejalanya?

Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), gejala dari subvarian BA.4 dan BA.5 tidak jauh berbeda dengan varian Omicron BA.1.

“Jadi ini gejalanya mirip-mirip Omicron BA.1 yang dominan di Indonesia,” kata dr Erlina Burhan dalam diskusi darang, Minggu (12/5/2022).

Dikutip dari Express UK, ada beberapa gejala yang umum dilaporkan yaitu:

Demam
Batuk
Kehilangan penciuman
Kelelahan
Rasa tidak enak

dr Erlina juga mengungkapkan sejumlah gejala yang banyak dikeluhkan pasien yang terinfeksi BA.4 dan BA.5. Berikut gejalanya:

Batuk: 89 persen
Fatigue atau kelelahan: 65 persen
Gejala lainnya yang dilaporkan saat terinfeksi Omicron BA.4 atau BA.5, antara lain:

Hidung tersumbat atau rinore: 59 persen
Demam: 38 persen
Mual atau muntah: 22 persen
Sesak napas: 16 persen
Diare: 11 persen
Anosmia atau ageusia: 8 persen

(*/dtc/rnc)

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *