Waingapu, RNC – Suhu politik di Sumba Timur semakin panas. Bakal calon Wakil Bupati Yonathan Hani meminta agar lawan politik bekerja profesional dan tidak menekan masyarakat akar rumput untuk mendapat dukungan politik.
“Saya punya asumsi sederhana, kalau hasil surveinya betul dan 55 persen untuk paslon di sebelah, seharusnya hari ini, tidak pake sistem untuk tekan-tekan masyarakat,” ujar Yonathan Hani saat pertemuan di Kelurahan Mauliri, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Kamis (30/5/2024).
Yonathan mengatakan tidak perlu menggunakan tangan aparat untuk menekan masyarakat. Masyarakat akar rumput tidak boleh dipaksa untuk memilih. Biarkan mereka memilih sesuai hati Nurani. “Tidak perlu pake camat, lurah, tidak perlu paksa, kalau kau tidak dukung saya kasi keluar kau dari bantuan sosial. Ada di beberapa tempat mungkin bukan di kabupaten sini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua DPD Partai Nasdem Sumba Timur ini menjelaskan, semua yang menjadi calon bupati/wakil bupati jika memilki rasa sayang pada Kabupaten Sumba Timur, maka tidak boleh menggunakan kekerasan.
“Biarlah dengan sadar masyarakat memilih dengan hati nuraninya. Tentukan siapa yang layak dan pantas menjadi pemimpin,” ujarnya.
Ia menyampaikan jika dirinya terpilih bersama Umbu Lili Pekuwali sebagai pemimpin Sumba Timur lima tahun ke depan, tidak akan menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk meraup keuntungan pribadi. Masyarakat tidak boleh ditekan. Sebaliknya, harus bersama masyarakat, mendengar dan menjawab keluhan masyarakat.
“Tidak boleh menekan rakyat untuk mengikuti kehendak kami sebagai penguasa. Justru sebaliknya kami ingin duduk dengar apa yang jadi kehendak rakyat. Itu yang jauh lebih penting daripada sekedar menekan dan menekan,” ungkapnya. (rnc)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com