Jakarta, RNC – Kartu kredit menjadi salah satu alat pembayaran yang menjanjikan, salah satunya adalah diskon yang diberikan ketika bertransaksi dengan kartu kredit. Namun ternyata di balik keramahan tersebut, kartu kredit juga bisa menjadi lawan.
Kartu kredit pada awalnya dibuat adalah sebagai alat pembayaran, di mana kita tidak perlu repot-repot membawa uang tunai dalam jumlah cukup banyak dan ini juga mengurangi risiko uang kita hilang di tengah jalan.
Juan Mahir, CFP®, selaku Perencana Keuangan Finansialku.com memberi pandangan mengenai bagaimana kelebihan serta kekurangan dari alat pembayaran ini.
“Seimbang lah saya bilangnya, bergantung dari individu yang memegangnya. Kalau manfaatnya adalah adanya diskon dan potongan harga yang lebih menjajikan dari debit.”
Sementara itu, untuk kekurangan pada kartu kredit adalah bisa menimbulkan utang konsumtif. Jika kita tidak memahami apakah kita mampu atau tidak dalam membayar tagihan kartu kredit, kita akan terjebak pada fitur yang ditawarkan kartu kredit.
Pada kartu kredit terdapat fitur di mana nasabah bisa membayar minimun payment (saat ini 5% dari total tagihan), maka sisa tagihan yang tidak dibayar (95% dari total tagihan) akan menjadi utang dan terkena bunga berbunga, karena itu timbullah utang kartu kredit.
“Kalau berbicara kartu kredit, berarti kita berbicara tentang bagaimana pengelolaan utang dalam cashflow. Kita harus tahu pemasukan dan pengeluaran untuk menemukan kemampuan membayar kita,” ucap Juan.
Lalu, apa saja yang bisa diperhatikan untuk menghindari jebakan kartu kredit?
Juan menyampaikan ada 4 hal yang harus kita pahami ketika ingin memakai kartu kredit sebagai alat pembayaran, yaitu
Pertama, pastikan saat menggesek kartu kredit, bulan depan bisa bayar. Kedua, kita harus memiliki komitmen untuk membayar full bukan minimum. Kalau seperti ini akan ada bunga yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban untuk bayar.
Ketiga, jangan telat membayar tagihan karena jika dibayarkan lebih dari jatuh tempo, maka akan ada nada bunga. Keempat, tetapkan budget ketika memakai kartu kredit. Apakah kebutuhan atau keinginan.
Jadi, kartu kredit bisa menjadi kawan dan lawan bergantung pada bagaimana kita memanfaatkannya.
“Pada saat kita memiliki kartu kredit harus tau kebutuhannya apa. Hindari tujuan memiliki kartu kredit karena gengsi dan hanya berniat menghabiskan limitnya,” imbuh Juan.
(*/rnc)
Download aplikasi Android RakyatNTT.com sekarang untuk akses berita lebih mudah dan cepat, klik https://rakyatntt.com